Mata Banua Online
Sabtu, Oktober 18, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Korban Pencabulan Jalani Terapi Psikologis di DP3A

by Mata Banua
9 Februari 2025
in Banjarmasin, Kotaku
0
D:\2025\Februari 2025\11 Februari 2025\5\Hal 5\susan3.jpg
Kepala UPTD DP3A Banjarmasin, Susan. (foto:mb/ist)

BANJARMASIN – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Banjarmasin melalui Unit Pelaksana Tehnis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) melakukan asesmen psikologi terhadap sejumlah anak korban pencabulan anak di bawah umur di kota ini.

Korban yang sudah melaporkan yakni A (13), H (14) dan MF (13) yang merupakan siswa salah satu SMPN di Kota Banjarmasin. Sedangkan pelaku merupakan guru sekaligus kakak pembina pramuka telah diamankan Polresta Banjarmasin sejak Rabu (5/2).

Berita Lainnya

D:\2025\Oktober 2025\17 Oktober 2025\5\hal 5\qqw.jpg

Pemko Maksimalkan Pengelolaan Aset untuk Tingkatkan PAD

16 Oktober 2025
D:\2025\Oktober 2025\17 Oktober 2025\5\hal 5\Pj Sekda Banjar H Ikhwansyah memberikan sambutan saat membuka kegiatan Aktualisas.jpg

Bakesbangpol Gelar Aktualisasi Nilai Pancasila

16 Oktober 2025

Kepala UPTD DP3A Banjarmasin, Susan mengatakan, selain memberikan pendampingan saat pemeriksaan oleh pihak kepolisian, DP3A juga melakukan terapi psikologis untuk mengatasi trauma agar tidak berkelanjutan. “Terapi ini untuk mengatasi trauma, karena usia-usia tersebut tentunya masih labil,” kata Susan, Jumat (7/2).

Terapi ini harus dilakukan agar korban dapat mengembalikan lagi kepercayaan diri hingga bisa kembali lingkungannya. “Terhadap korban, terapi psikologis dan rohani dapat membantu mereka mengurangi trauma,” katanya.

Selain itu, lanjut Susan, peran keluarga terutama keluarga dekat, sahabat dan orang-orang yang berada di sekitar lingkungan korban juga sangat penting, agar korban bisa melewati masa trauma.

Informasi yang dihimpun, terjadinya kekerasan seksual ini terjadi saat kegiatan Perkemahan Pramuka Sabtu – Minggu ( Persami) di lingkungan sekolah pada Sabtu (14/12) lalu. Korban yang merupakan anak didik pelaku, tentunya menurut saja ketika diajak ke dalam ruang kelas.

Oknum guru itu melakukan pencabulan satu persatu, mulai dari N dan A. Esoknya pelaku mengajak korban A mandi bersama. Di kamar mandi itu A dicabuli untuk kedua kalinya.

A kemudian menceritakan kepada ibunya hingga akhirnya tantenya langsung melaporkan tindakan oknum guru tersebut ke pihak kepolisian. Diduga korban tidak hanya tiga anak. Pihak kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan. via

 

Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper