
BANJARMASIN – Kerugian akibat bencana alam yang didominasi kebakaran pemukiman penduduk di Provinsi Kalimantan Selatan selama Januari 2025 mencapai Rp15,120 miliar.
“Dari kerugian akibat bencana sosial sebesar Rp15,120 miliar, terbesar dialami Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), sekitar Rp8,530 miliar,” kata Kabid Penanganan Bencana pada Dinas Sosial Provinsi Kalsel, H Achmadi, SSos, di Banjarmasin, Kamis (6/2).
Selain itu, sebut Madi (sapaan akrabnya) kerugian cukup besar dialami Kota Banjarmasin sekitar Rp4,525 miliar, Kabupaten Banjar Rp1,7 miliar, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) sekitar Rp350 juta dan Kota Banjarbaru Rp15 juta.
Menyinggung frekuensi kebakaran pemukiman penduduk di Kalsel selama Januari, Madi menyebutkan tercatat sebanyak 18 kali, terbanya di Kota Banjarmasin 10 kali, Kabupaten Banjar lima kali dan masing-masing sekali di Kabupaten Tanbu, HSU dan Banjarbaru.
Akibat bencana sosial yang didominasi kebakaran pemukiman penduduk tersebut, sebut Madi, menyebabkan 51 kepala keluarga (KK) atau 151 jiwa kehilangan tempat tinggal dan satu diantaranya meninggal dunia di Kota Banjarmasin.
Selain itu, akibat bencana sosial menyebabkan 16 buah rumah penduduk rusak berat, 12 buah rumah mengalami kerusakan ringan dan lima buah rusak ringan.
Ketika ditanya terkait bencana alam, Madi menyebutkan selama Januari 2025 telah terjadi 25 kali, sebagian besar bencana banjir sebanyak 21 kali, disusul tanah longsor tiga kali dan bencana alam angin ribut atau angin puting beliung satu kali.
“Dari 21 kali bencana banjir di Kalsel tersebut terbanyak di Kabupaten Banjar empat kali, Kabupaten Barito Kuala (Batola) dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) masing©masing sebanyak tiga kali,” ujarnya.
Selain itu, Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) masing©masing dua kali, Banjarmasin, Banhjarbaru, Balangan, Tabalong dan Kabupaten Tanah Laut (Tala), masing-masing satu kali.
Menurut dia, akibat bencana alam tersebut menyebabkan 47.114 KK atau 128.899 jiwa terdampak dan terbesar berada di Kabupaten Banjar mencapai 26.115 KK atau 71.181 jiwa, disusul Kabupaten HSU tercatat 6.987 KK atau 20.629 jiwa.
Kemudian, Kabupaten Tala sebanyak 6.756 KK atau 19.298 jiwa, Kabupaten Batola 4.776 KK atau 10.420 jiwa, Kabupaten HST sebanyak 716 KK atau 2.222 jiwa, Kota Banjarbaru 625 KK atau 1.924 jiwa dan Kabupaten HSS tercatat 521 KK atau 1.399 jiwa.
Akibat bencana alam banjir, tanah longsor dan angin puting beliung tersebut menyebabkan 41.935 buah rumah penduduk tersebar pada 11 kabupaten/kota se©Kalsel mengalami kerusakan ringan. ani