
JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menegaskan Indonesia tidak akan lagi melakukan impor pangan seperti beras, jagung dan garam mulai tahun ini.
Dia menyebut hal itu menjadi indikasi target swasembada pangan yang ingin dicapai olehnya bisa terwujud lebih cepat. Pada rapat kabinet paripurna.
Kepala Negara menegaskan bahwa pemerintahannya tidak akan lagi impor beras, jagung dan garam. Dia menyampaikan bahwa target swasembada pangan yang awalnya direncanakan pada 2028, bisa terwujud lebih cepat.
“Tahun 2025 ini kita tidak akan impor beras lagi. Tidak akan impor jagung lagi. Tidak akan impor garam lagi. Artinya target yang saya berikan kepada kabinet bahwIndonesia harus swasembada pangan dalam waktu empat tahun, alhamdulillah target itu bisa kita capai akhir 2025, paling lambat 2026,” katanya.
Prabowo menyebut target swasembada itu bisa tercapai tiga tahun lebih cepat dengan niat dan kerja keras pemerintah. Dia menekankan agar para menteri, wakil menteri serta kepala lembaga di pemerintahannya bekerja dengan orientasi terhadap negara.
Dia juga telah menyampaikan bahwa target swasembada pangan, maupun energi, harus dikawal dengan keuangan negara yang dikelola secara baik. Prabowo menyebut telah memonitor secara ketat kebijakan keungan negara oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, selama tiga bulan pemerintahannya. Apalagi, saat ini Kementerian Keuangan berada langsung di bawah koordinasi Presiden.
Menurut Prabowo, kriteria kebijakan anggaran pemerintahannya harus berfokus pada target swasembada pangan dan energi, penciptaan lapangan kerja serta peningkatan produktivitas. “Karena saya terus menerus monitor, saya terus menerus menuntut penghematan, efisiensi. Saya menuntut keberanian memotong hal-hal yang tidak esensial,” ujarnya. bisn/mb06