
BANJARMASIN – Puluhan massa yang tergabung dalam Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Rakyat Peduli Bangsa dan Negara (FORPEBAN) Kalimantan Selatan (Kalsel) mendatangi Kantor Balai Kota Banjarmasin, untuk menyampaikan aspirasi pada pimpinan Kota Banjarmasin, Kamis (23/1) pagi.
Di hadapan Wakil Walikota Arifin Noor, mereka menyampaikan aspirasi dan mendesak pihak Pemko Banjarmasin tegas dalam menyelesiaan masalah yang mencuat belakangan ini. Di antaranya dugaan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Suriansyah.
Dugaan KKN itu merujuk pada adanya indikasi mark up soal penyediaan alat kesehatan, perbaikan gedung rumah sakit dan dugaan nepotisme rekrutmen tenaga kerja di gedung baru.
“Kemudian ada alat yang tidak berfungsi harganya lebih Rp 1,6 miliar hanya didiamkan di ruangan saja selama 1 tahun. Jadi ada apa ini, tentu hal ini sangat merugikan karena mubazir,” ungkap Ketua LSM FORPEBAN, Din Jaya.
Selain itu, pihaknya juga menyoroti adanya kasus perselingkuhan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin baru-baru ini, dan penindakannya dinilai pilih-pilih.
“Jangan sampai ada kesan seolah-olah pelaku perselingkuhan tidak patuh hukum. Kondisi itu sangat memprihatikan semua. Makanya, kepada pak Wakil Wali Kota Banjarmasin yang menemui kami, diharapkan bisa menindaklanjuti apa yang sudah kami sampaikan,” katanya.
Tentunya, lanjut Din Jaya, mereka berharap ada tindakan tegas yang diberikan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin kepada oknum-oknum yang dinilai menyalahi aturan tersebut.
Menanggapi hal itu, Wakil Wali Kota Banjarmasin, Arifin Noor mengatakan pihak akan menindaklanjutinya. Pihaknya akan meneruskan kepada Inspektorat Kota Banjarmasin yang memiliki wewenang.
“Baik mengenai KKN di RSUD Sultan Suriansyah maupun kasus perselingkuhan, kita laporkan ke Inspektorat yang akan melakukan tindakan,” tutupnya. via