
KANDANGAN – Pengujung di kawasan wisata Loksado, Hulu Sungai Selatan (HSS) mengeluhkan terjadinya pemadaman listrik dan akses jalanan yang sempit untuk menuju ke destinasi wisata tersebut.
Pemadaman listrik yang berulang dan seolah tidak mengenal waktu tidak hanya dikeluhkan pengunjung, tetapi oleh beberapa warga setempat yang terganggu aktivitas keseharian, serta berdampak kerusakan perangkat elektronik.
“Selama menginap di sini dua hari, sudah beberapa kali terjadi pemadaman listrik, padahal tidak ada hujan atau angin tetap saja ada pemadaman,” ujar salah satu pengujung Loksado Adi, Senin (30/12).
Selain pemadaman listrik, akses jalan yang sempit juga menjadi keluhan para pengunjung dan warga dalam memberikan pelayanan untuk wisata, serta masih adanya pungutan liar di beberapa titik tertentu.
Adi menjelaskan, ia memang telah merencanakan berlibur bersama keluarga di akhir tahun dan mengharapkan suasana yang bagus di Loksado, yang juga telah menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di Kalsel.
Ia bersama keluarga memilih tempat penginapan di Desa Lok Lahung, Kecamatan Loksado, dan awal masuk kawasan juga di nilai agak susah karena jalanan yang masih sempit, apalagi berpapasan dengan kendaraan roda empat.
“Idealnya memang jalan di Desa Lok Lahung ini di perlebar karena jadi pusat tempat penginapan yang lebih besar dibanding lokasi lain, agar lebih nyaman di lalui dan mengurangi dampak kemacetan serta bahaya kecelakaan lalu lintas,” katanya.
Sementara, tokoh masyarakat Loksado Zarkasi menambahkan, keluhan pemadaman ini memang telah lama disampaikan. Ia pun berharap hal ini bisa menjadi perhatian khusus agar bisa di antisipasi lebih baik.
Menurutnya, di Desa Lok Lahung ada tiga agama, yakni Islam, Kristen dan Kaharingan. Kondisi masyarakat yang berbeda agama ini juga agar jadi pertimbangan agar ketika ada perayaan keagamaan tidak terjadi pemadaman.
“Jangan ada anggapan seolah-olah saat perayaan keagamaan kelompok tertentu listrik tidak padam, namun pas ada perayaan agama lain malah padam,” ujarnya.
Terkait usulan pelebaran jalan, lanjut dia, ia mengharapkan tindak lanjut dari Pemkab HSS melalui perangkat daerah terkait, serta juga masih adanya pungutan liar agar dapat ditertibkan dan diterapkan retribusi resmi. ant