Kamis, Agustus 28, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Program Baru, Beri Makanan Tambahan Anak Wasting

by Mata Banua
5 Desember 2024
in Advertorial, Tanah Laut
0
D:\2024\Desember 2024\6 Desember 2024\7\7\02.jpg
PJ Bupati Tanah Laut H Syamsir Rahman saat memberikan makanan tambahan kepada anak-anak.(foto;mb/ist

 

PELAIHARI – Salah satu prog­ram baru yang dilakukan Pe­me­rin­tah Kabupaten Tanah Laut un­tuk menanggulangi stunting yak­ni dengan memberikan makanan tam­bahan kepada anak-anak yang whus­ting alias kurus.

Artikel Lainnya

Bupati Tanah Laut Apresiasi Guru PAI

Bupati Tanah Laut Apresiasi Guru PAI

27 Agustus 2025
D:\2025\Agustus 2025\27 Agustus 2025\7\7\01.jpg

Banjar Untuk Banua Yang Gemilang

26 Agustus 2025
Load More

Hal tersebut diungkapkan Ke­pala Dinas Kesehatan Ka­bu­pa­ten Tanah Laut dr Isna Farida, da­lam upaya pemerintah untuk me­ng­atasi stunting. “Jangan sam­pai yang wasting jatuh ke stun­ting, dan pemberian makanan tam­bahan tersebut selama 90,”kata Isnai

Selain itu ada juga kegiatan pa­­da anak sekolah, kegiatannya se­nam bersama, makan pagi ber­sama sambil edukasi ten­tang kesehatan dan minum tab­let tambah darah.

Inovasi daerah pemberian ma­kanan untuk anak yang was­ting alias kurus sama me­n­da­ta­ng dr spesialis anak.

Isna menjelaskan bahwa sas­aran stunting anak dibawah 5 tahun, dan untuk Kabupaten Ta­nah Laut, terbanyak di daera Asam-asam karena disana ban­yak pekerja.

Ia menjelaskan penyebab stun­ting adalah kekurangan gizi, yang di­duga berawal dari pernikahan di­ni karena kurang memahami ke­ha­milan.

“Karena hamil muda sehingga ku­rang memahami kehamilan, pa­da­hal waktu hamil itu sangat di­per­lukan gizi.Kalau saat hamil ke­ku­rangan gizi maka akan ber­dam­pak pada janin atau bayi yang dikandung.

Sehingga begitu bayi lahir, bisa ja­di berat badannya dibawah nor­mal, asi sang ibu tidak normal, di­tambah lagi faktor ekonomi atau lain­nya yang menyebabkan anak men­jadi stunting,”ungkapnya.

Lanjutnya Dinkes gencar me­la­kukan upaya pencegahan dan pe­na­nggulangan sejak Juni 2024, pe­nim­bangan bayi juga wajib di­la­ku­kan untuk seluruh bayi-bayi yang ada di Kabupaten sekitar 30.000 wajib ditimbang setiap bu­lannya.

“Untuk tahun 2025 program na­sional Asi bergizi pemberian ma­kanan tambahan tetap wajib di­lak­sanakan, inovasi daerah p­e­me­rik­saan spesialis kebidanan dan anak te­tap dilanjutkan.Begitu pula de­ng­an pemberian makanan kepada anak wasting tetap di­lan­jut­kan,”jelas dr Isna Farida. ris

 

ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA