PELAIHARI – Salah satu program baru yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Tanah Laut untuk menanggulangi stunting yakni dengan memberikan makanan tambahan kepada anak-anak yang whusting alias kurus.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Laut dr Isna Farida, dalam upaya pemerintah untuk mengatasi stunting. “Jangan sampai yang wasting jatuh ke stunting, dan pemberian makanan tambahan tersebut selama 90,”kata Isnai
Selain itu ada juga kegiatan pada anak sekolah, kegiatannya senam bersama, makan pagi bersama sambil edukasi tentang kesehatan dan minum tablet tambah darah.
Inovasi daerah pemberian makanan untuk anak yang wasting alias kurus sama mendatang dr spesialis anak.
Isna menjelaskan bahwa sasaran stunting anak dibawah 5 tahun, dan untuk Kabupaten Tanah Laut, terbanyak di daera Asam-asam karena disana banyak pekerja.
Ia menjelaskan penyebab stunting adalah kekurangan gizi, yang diduga berawal dari pernikahan dini karena kurang memahami kehamilan.
“Karena hamil muda sehingga kurang memahami kehamilan, padahal waktu hamil itu sangat diperlukan gizi.Kalau saat hamil kekurangan gizi maka akan berdampak pada janin atau bayi yang dikandung.
Sehingga begitu bayi lahir, bisa jadi berat badannya dibawah normal, asi sang ibu tidak normal, ditambah lagi faktor ekonomi atau lainnya yang menyebabkan anak menjadi stunting,”ungkapnya.
Lanjutnya Dinkes gencar melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan sejak Juni 2024, penimbangan bayi juga wajib dilakukan untuk seluruh bayi-bayi yang ada di Kabupaten sekitar 30.000 wajib ditimbang setiap bulannya.
“Untuk tahun 2025 program nasional Asi bergizi pemberian makanan tambahan tetap wajib dilaksanakan, inovasi daerah pemeriksaan spesialis kebidanan dan anak tetap dilanjutkan.Begitu pula dengan pemberian makanan kepada anak wasting tetap dilanjutkan,”jelas dr Isna Farida. ris