BANJARMASIN – Selama Oktober 2024 yang merupakan musim kemarau telah terjadi sebanyak 220 kali bencana sosial yang di dominasi kebakaran pemukiman penduduk serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan kecelakaan perahu di Kalsel.
“Kalau dibandingkan periode yang sama tahun lalu, kasus bencana sosial di Kalsel tahun 2024 sebanyak 220 kasus, artinya terjadi peningkatan kasus signifikan,” kata Kabid Penanganan Bencana pada Dinas Sosial Provinsi Kalsel H Achmadi SSos, Minggu (3/11).
Menurut Madi –sapaan akrabnya, dari 218 kali kebakaran pemukiman penduduk dan karhutla tersebut, tercatat sebanyak 50 kali di Kabupaten Tanah Laut (Tala), di susul 46 kali di Kabupaten Banjar.
Selain itu, sebanyak 39 kasus di Kota Banjarbaru, 20 di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), masing-masing 12 kasus di Balangan dan Tapin serta Hulu Sungai Utara (HSU).
Akibat kebakaran bencana sosial tersebut, di taksir kerugian yang di alami masyarakat yang terdampak sekitar Rp 6,325 miliar.
Madi menyebutkan, dari total kerugian akibat bencana sosial tersebut kerugian terbesar di alami warga di Kabupaten Kotabaru sekitar Rp 1,6 miliar, di susul HSU dan Tala masing-masing Rp 800 juta.
Selanjutnya, Kota Banjarmasin sekitar Rp 725 juta, Kabupaten Balangan sekitar Rp 650 juta, dan Kabupaten Banjar di taksir mencapai Rp 600 juta.
Akibat kebakaran pemukiman penduduk, karhutla dan kecelakaan perahu selama bulan Oktober 2024 itu menyebabkan 32 objek yang di huni 32 kepala keluarga (KK) atau 115 jiwa kehilangan tempat tinggal dan enam meninggal dunia.
Selain itu, akibat kebakaran pemukiman juga menyebabkan 63 buah rumah penduduk rusak total, 20 rumah rusak berat dan tujuh buah rumah penduduk mengalami kerusakan ringan.
Menyinggung kerugian akibat bencana sosial di Kalsel hingga 31 Oktober 2024, Madi mengungkapkan secara kumulatif sejak Januari di taksir mencapai Rp 102,566 miliar, terbanyak di alami Kota Banjarmasin sekitar Rp 43,905 miliar.
Akibat bencana sosial di Kalsel tersebut menyebabkan 639 KK atau 2.246 jiwa kehilangan tempat tinggal, dan 13 orang di antaranya meninggal dunia dan 27 luka-luka.
Korban meninggal dunia tersebut, lanjutnya, empat orang di Kota Banjarmasin, masing-masing tiga orang di Kabupaten Banjar dan Barito Kuala (Batola), dan masing-masing satu di Hulu Sungai Tengah (HST), Tala dan Tanbu.
Akibat bencana sosial itu menyebabkan 639 buah rumah rusak total, 264 rumah rusak berat dan 98 buah rumah mengalami kerusaan ringan. ani