
MARTAPURA – Pemkab Banjar melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) meluncurkan Aplikasi Informasi Terpadu Data Kemandirian Pangan (I-Padaringan).
Peluncuran Aplikasi I-Padaringan di Aula Baiman Bappedalitbang Martapura ini, diresmikan Asisten Administrasi Umum Rakhmat Dhany, Senin (28/10).
Rakhmat Dhany mengatakan, Aplikasi I-Padaringan menginformasikan data ketersediaan, harga dan komunitas-komunitas, dengan harapan semua stakeholder dapat memanfaatkan aplikasi tersebut, baik dari pemerintah, produsen, konsumen maupun petani dan pedagang.
“Adanya aplikasi ini sebagai alat bantu untuk menentukan sikap dan kebijakan. Semoga aplikasi tersebut juga dapat diakses dengan mudah serta berkelanjutan,” ujarnya.
Kepala DKPP Banjar Sipliansyah mengharapkan masyarakat Kabupaten Banjar dapat mengakses aplikasi tersebut, sehingga dapat mengetahui terkait ketersediaan dan harga bahan pangan yang ada.
“Sejauh ini di pasaran terkait harga-harga banyak informasi yang simpang siur, oleh karena itu melalui aplikasi ini, kami akan menghadirkan harga di tingkat produsen dan konsumennya,” katanya.
Sipliansyah pun berharap di I-Padaringan bukan hanya sektor pangan melainkan juga sektor lainnya, dapat memasukkan barang dagangan mereka ke aplikasi tersebut.
Kabid Ketersediaan dan Distribusi Pangan DKPP Banjar M Hamdani menyatakan, I-Padaringan hadir berdasarkan keinginannya untuk memberikan layanan informasi yang lebih optimal kepada masyarakat terkait pangan.
“Di dalamnya disajikan kondisi 20 komoditas pangan yang ada di pasaran dan datanya update setiap hari,” ujarnya.
Hamdani mengajak masyarakat yang ingin tahu terkait harga pangan, agar bisa melihat atau mengakses I-Padaringan baik menggunakan dekstop maupun handphone android.
Di aplikasi tersebut juga menyajikan lokasi dan nomor kontak dari penjual beras bersubsidi, sehingga bagi masyarakat yang ingin membeli dapat menghubungi nomor yang tertera atau langsung menuju lokasi penjual dimaksud, jelas Hamdani.
Hamdani menambahkan, adanya aplikasi ini tentu untuk melihat fluktuasi harga dari bulan ke bulan dan tahun ke tahun, sehingga pemerintah dapat mengambil kebijakan untuk menambah pasokan pangan yang kurang, agar stabilitas harga tetap terjaga.
Keberadaan aplikasi ini juga dapat dimanfaatkan produsen untuk promosi produk, sehingga nantinya dapat terkoneksi antara produsen, penjual dan konsumen, terkait produk yang mereka butuhkan, sebutnya. ril/dio