BANJARMASIN – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kalimantan Selatan (PUPR Kalsel) mengerahkan 42 personel pembasahan lahan serta penggunaan sarana prasarana pengaturan pola aliran air guna mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di dekat Bandara Syamsudin Noor, Banjarbaru.
Kepala Dinas PUPR Provinsi Kalsel Ahmad Solhan di Banjarbaru, Rabu, mengatakan petugas Dinas PUPR Kalsel yang tergabung satuan tugas (Satgas) Karhutla membasahi lahan di daerah Guntung Damar, Kecamatan Landasan Ulin, Banjarbaru, yang berdekatan dengan Bandara Syamsudin Noor.
“Jadi petugas menyiapkan infrastruktur dan pola pengaturan air untuk pembasahan lahan,” kata Solhan.
Ia menjelaskan personel Dinas PUPR Kalsel mengatur pola aliran dari bangunan di ujung primer irigasi Riam Kanan (BRK 9), kemudian membuka pintu atau saluran unit yang dibangun pada 2020 sebagai sarana infrastruktur untuk penanganan karhutla.
Ia menuturkan petugas membagi air dengan cara membuka dan tutup pintu di Golf dan mengoperasikan Bendung Sawitan untuk menjaga kualitas muka air tanah.
“Menjaga kualitas muka air tanah ini dengan mengambil air dari BRK 9 Riam Kanan tersebut agar muka air tanah aselalu membasahi di daerah rawan kebakaran,” ucap Solhan.
Keberadaan infrastruktur BRK 9 Riam Kanan dan Bendung Sawitan sangat mendukung para personel menurunkan gangguan akibat karhutla di sekitar Guntung Damar dan Bandara Syamsudin.
Langkah tersebut, menurut Solhan, mengantisipasi gangguan atau kendala operasional pesawat di Bandara Syamsudin Noor akibat asap yang ditimbulkan karhutla.
“Alhamdulillah sudah kita laksanakan pada 2023,” ungkapnya.
Pada 2024 Solhan memperkirakan terjadi kemarau basah dan musim kemarau puncak pun memiliki periode yang pendek, namun personel PUPR Kalsel, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, BPBD Banjar, dan BPBD Kota Banjarbaru tetap bersiaga di daerah Golf dan Hutan Lindung Liang Anggang.
Selain mengerahkan personel, Dinas PUPR Provinsi Kalsel juga menurunkan dua mobil pick up, dua pompa, satu pompa apung, pompa dompeng dengan diameter 6 inci, peralatan lain untuk keamanan petugas, serta anggaran untuk melaksanakan pembangunan infrastruktur.
Pihaknya memiliki kewajiban membangun bendung atau pintu pengatur untuk menjaga kualitas permukaan air tanah dan terdapat tiga pembangunan infrastruktur pendukung penanganan karhutla pada 2024. Pihaknya pun mengaji pola operasi dan pola pembasahan yang ada di ring 1 Bandara Syamsudin Noor bagian utara, selatan, dan barat.
“Jadi ada satu kajian tentang karhutla sebesar Rp600 juta, sudah kontrak dan mendekati tahapan akhir,” tutur Solhan.
Kemudian ada kegiatan di Bendung Sawitan berupa peningkatan dengan menimbun tanggul dan membangun infrastruktur sebesar Rp1 miliar di ujung Jalan Makmur untuk menjaga hutan lindung.
Solhan berharap pembangunan infrastruktur dapat menanggulangi karhutla di Kalsel, terutama menjaga ketersediaan sumber air saat kemarau, dan tidak terjadi kelebihan air di lahan hutan lindung.
“Nantinya akan bangun pintu pengatur untuk melindungi hutan lindung yang saat ini masih tahap lelang untuk dua konsep tadi, kemudian akan coba bantu kembali untuk membangun bendung lain pada tahun depan,” ucap Solhan. ant