RANTAU-Pemerntah Kabupaten (Pemkab) Tapin, Kalimantan Selatan (Kalsel), meraih peringkat kedua capaian indeks pembangunan statistik (IPS) se-Kalsel setelah mengalami peningkatan dari angka 1,57 pada 2022 menjadi 2,27 pada akhir 2023.
“Data yang akurat menjadi dasar perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian pada berbagai program pembangunan daerah,” kata Penjabat (Pj) Bupati Tapin M Syarifuddin di Rantau, Tapin, kemarin.
Dia menjelaskan, data yang valid dan terpercaya sangat penting sebagai landasan dalam setiap kebijakan yang diambil, ini sejalan dengan Undang Undang Nomor 16 Tahun 1997, tentang Statistik dan Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia.
“Tentu capaian ini sudah bagus. Namun perlu kami lakukan Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral (EPSS) sebagai langkah strategis untuk memastikan bahwa statistik yang dihasilkan mutakhir dan relevan,” ucapnya.
Oleh karena itu, kata Syarifuddin, pihaknya telah melaksanakan monitoring dan evaluasi EPSS bersama Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) dan Badan Pusat Statistik (BPS).
Menurut dia, evaluasi dan monitoring ini juga bertujuan untuk memperkuat koordinasi antar lembaga, meningkatkan kesadaran akan pentingnya data berkualitas, serta memastikan ketersediaan data sektoral yang handal.
Kepala Diskominfo Tapin Wahyudi Pranoto mengatakan, meningkatnya IPS Kabupaten Tapin telah mengantarkan kabupaten ini, menjadi peringkat kedua terkait capaian IPS di Provinsi Kalsel.
Dia menyebutkan, tujuan utama evaluasi dan monitoring untuk meningkatkan kualitas data sektoral, memperkuat koordinasi antar sektor, dan menciptakan sinergi antar perangkat daerah dalam pengelolaan dan pemanfaatan data statistik secara terpadu.
Ia mengatakan, hasil yang diharapkan adalah terciptanya data sektoral yang akurat dan dapat diandalkan, untuk mendukung pengambilan keputusan serta perencanaan pembangunan di Kabupaten Tapin.
“Kami berharap evaluasi dan monitoring menjadi momentum bagi seluruh instansi pemerintah untuk bekerja sama lebih baik dalam mencapai tujuan pembangunan daerah yang berkelanjutan dan berbasis data,” ujar Wahyudi.{[an/mb03]}