BANJARMASIN – Suasana penuh khidmat menyelimuti Gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin pada malam ke-6 rangkaian Gema Maulid 40 Malam 1446 hijriyah yang diinisiasi Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor atau Paman Birin, Senin (9/9) malam.
Gema Maulid dihadiri masyarakat umum dan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov Kalsel tersebut, tampak hadir Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar, Pimpinan SKPD dan ASN lingkup Pemprov Kalsel, para santri.
Pejabat dan masyarakat yang memadati Mahligai Pancasila Banjarmasin tampak larut dalam lantunan syair-syair maulid dari Grup Maulid Miftahulssalam Banjarbaru, dilanjutkan pembacaan doa dipimpin Habib Ali bin Abdullah Alaydrus, Pimpinan Majelis Dzikir Ihya Ulumuddin di Gambut Kabupaten Banjar.
Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor atau Paman Birin dalam sambutan tertulis dibacakan Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setdaprov Kalsel, Thaufik Hidayat menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah berhadir dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW ini.
Selain itu, Paman Birin juga menekankan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bukan hanya sekadar rutinitas tahunan, tetapi merupakan momentum penting untuk meneladani akhlak mulia Rasulullah SAW.
“Saya mengajak seluruh masyarakat Banua, melalui peringatan Maulid ini untuk terus meningkatkan keimanan, memperbanyak sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW serta meneladani sunnah-sunnah beliau dalam kehidupan sehari-hari,” sebut Paman Birin.
Paman Birin berharap agar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini dapat mempererat tali silaturahmi antar umat beragama, meningkatkan toleransi dan menciptakan suasana yang harmonis di tengah masyarakat.
“Saya berharap semoga kita semua mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad SAW dan mendapatkan ridho dari Allah SWT,” pungkasnya.
Sementara itu, Tuan Guru H Usfia Rusdi atau Guru Fia dalam tausiyah dengan gaya bahasa yang sederhana namun sarat makna, mengajak seluruh jamaah untuk tidak hanya merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW, tetapi juga mengimplementasikan ajaran-ajaran beliau dalam kehidupan sehari-hari.
“Maulid bukan sekadar peringatan, melainkan momentum bagi kita untuk meningkatkan keimanan dan memperbaiki amal sholeh,” tegas Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Muhibbin, Kabupaten Tanah Laut (Tala) seraya menekankan pentingnya Al-Quran sebagai pedoman hidup.
“Al-Quran adalah mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW yang mampu menjawab segala permasalahan umat manusia. Mari kita jadikan Al-Quran sebagai sumber inspirasi dan motivasi untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat,” imbuhnya.
Selain itu, Guru Fia mengajak umat Islam untuk memanfaatkan bulan Maulid ini sebagai momentum untuk meningkatkan ibadah dan memperkuat hubungan spiritual dengan Allah.
“Mari kita jadikan bulan Maulid sebagai waktu untuk refleksi diri, memperbaiki diri dan memperkuat iman, semoga kita semua dapat meneladani akhlak Rasulullah SAW dalam setiap aspek kehidupan kita,” tuturnya. adm/ani