
BANJARBARU – Dinas Perindustrian Provinsi Kalimantan Selatan terus mendorong industri kecil menengah (IKM) perajin kain Sasirangan di Banua untuk menggunakan bahan pewarna lokal untuk produknya.
“Kita terus mendorong para perajin kain Sasirangan untuk menggunakan bahan pewarna lokal alias tidak memakai pewarna kimia,” kata Kepala Dinas Perindustrian Provinsi Kalsel, Abdul Rahim, Senin (5/8).
Ia mengatakan, penggunaan pewarna lokal atau alami tersebut dimaksudkan agar perajin bisa menggunakan potensi bahan baku yang ada di Banua untuk keperluan pewarna Sasirangan, dan tidak lagi memakai pewarna kimia.
Selain itu, lanjut dia, pewarna alami yang potensinya melimpah di Kalsel tersebut juga ramah lingkungan, serta tidak berbahaya terhadap kesehatan.
Dalam rangka memotivasi perajin kain Sasirangan menggunakan pewarna alami, untuk tahap pertama pihaknya telah memagangkan sebanyak 10 perajin yang merupakan binaan dinas perindustrian ke Yogyakarta.
Rahim menyebutkan, setelah 10 perajin mengikuti magang di Yogyakarta tersebut akan dilanjutkan dengan sejumlah perajin kain Sasirangan lainnya di masa mendatang.
“Kita berharap para perajin kain Sasirangan lainnya bisa belajar dari yang sudah mengikuti magang tersebut untuk memilih tumbuhan yang bisa dijadikan pewarna alami pada produk kain sasirangan,” katanya.
Menurutnya, salah keunggulan bahan pewarna alami atau lokal, yaitu bahannya cukup tersedia di Banua dan juga dalam rangka menjaga kesehatan bagi perajin yang selama ini menggunakan bahan kimia untuk pewarna.
Rahim menambahkan, pihaknya memiliki sedikitnya 210 perajin kain Sasirangan binaan yang telah melakukan produksi kain sasirangan. ani