JAKARTA – Harga Minyakita tembus Rp16.000 di pasar tradisional, salah satunya di Pasar Tradisional Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Harga ini lebih tinggi dari harga Minyakita terbaru yang diungkapkan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas), yakni Rp15.700 per liter.
Berdasarkan pantauan redaksi pada Sabtu (20/7), setidaknya ada lima pedagang yang menjual Minyakita dengan harga Rp16.000.
Kelima pedagang itu mengaku sudah menjual Minyakita dengan harga Rp16.000 dari lama. “Dari tahun ini sudah Rp16.000,” kata salah satu pedagang yang menggunakan baju hitam.
Meskipun tertulis nominal Rp14.000 pada kemasannya, pedagang itu mengaku dirinya membeli Minyakita di kisaran harga lebih dari Rp15.000. Oleh sebab itu, dia mematok harga Rp16.000. “Rp15.000-an mah dari sananya,” kata dia.
Pedagang lainnya juga mengungkapkan hal serupa. Meski begitu, dia mengakui harga Minyakita relatif masih lebih murah jika dibandingkan dengan minyak merek lainnya. “Paling itu [Minyakita] yang paling murah. Sania Rp17.000, ucapnya.
Nunung, salah satu pembeli di Pasar Tradisional Lenteng Agung mengaku sering membeli Minyakita. Dia menyebut harganya memang Rp16.000. “Lumayan sih [sering beli Minyakita], soalnya saya cari yang murah. Minyakita, Rizki, itu merek merek yang enggak sering diiklanin,” kata Nunung.
“Saya sih beli Rp16.000. Dari dulu juga segitu, setahu saya sih dari sejak ada segitu,” ucapnya.
Dia menyebut harga Minyakita lebih murah dari merek minyak lain yang sering diiklankan di televisi.
Meski begitu belakangan dia juga mulai beralih dari Minyakita lataran kualitasnya yang terlihat menurun. Dia mengaku menemukan merek minyak lain yang harganya tidak jauh beda, tetapi kualitasnya lebih baik. “Makanya saya akhirnya enggak begitu Minyakita. Soalnya yang merek Rizki lebih bagus. Minyakita agak butek, seperti minyak curah,” ujarnya. “Minyakita agak mending dari minyak curah sih, tapi masih ada yang lebih bagus. Beda harganya tipis,” imbuhnya.
Sebelumnya, Zulhas mengatakan harga Minyakita resmi naik menjadi Rp15.700 per liter. Kenaikan ini sudah berlaku di pasar meski aturan dasarnya belum rampung.
Kini, ia tengah menyiapkan revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 41 Tahun 2022 tentang Tata Kelola Minyak Goreng Kemasan Rakyat, yang megatur harga eceran tertinggi (HET) Minyakita.
“Udah berlaku harga Rp15.700 per liter. Nanti resminya tentu ada Permendagnya, tetapi ini memang sudah berlaku,” katanya Zulhas di Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat.
Dengan penyesuaian itu, maka harga MinyaKita naik Rp1.700 per liter dari harga sebelumnya, yakni Rp14 ribu per liter.
Zulhas menerangkan pertimbangan kenaikan harga Minyakita, salah satunya karena pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS. Selain itu Kemendag juga melibatkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk menghitung HET Minyakita. cnn/mb06
Minyakita,
Menteri Perdagangan,
Zulkifli Hasan,
Harga Minyakita Sudah Lama Diatas HET Resmi
(foto:mb/web)
JAKARTA – Harga Minyakita tembus Rp16.000 di pasar tradisional, salah satunya di Pasar Tradisional Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Harga ini lebih tinggi dari harga Minyakita terbaru yang diungkapkan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas), yakni Rp15.700 per liter.
Berdasarkan pantauan redaksi pada Sabtu (20/7), setidaknya ada lima pedagang yang menjual Minyakita dengan harga Rp16.000.
Kelima pedagang itu mengaku sudah menjual Minyakita dengan harga Rp16.000 dari lama. “Dari tahun ini sudah Rp16.000,” kata salah satu pedagang yang menggunakan baju hitam.
Meskipun tertulis nominal Rp14.000 pada kemasannya, pedagang itu mengaku dirinya membeli Minyakita di kisaran harga lebih dari Rp15.000. Oleh sebab itu, dia mematok harga Rp16.000. “Rp15.000-an mah dari sananya,” kata dia.
Pedagang lainnya juga mengungkapkan hal serupa. Meski begitu, dia mengakui harga Minyakita relatif masih lebih murah jika dibandingkan dengan minyak merek lainnya. “Paling itu [Minyakita] yang paling murah. Sania Rp17.000, ucapnya.
Nunung, salah satu pembeli di Pasar Tradisional Lenteng Agung mengaku sering membeli Minyakita. Dia menyebut harganya memang Rp16.000. “Lumayan sih [sering beli Minyakita], soalnya saya cari yang murah. Minyakita, Rizki, itu merek merek yang enggak sering diiklanin,” kata Nunung.
“Saya sih beli Rp16.000. Dari dulu juga segitu, setahu saya sih dari sejak ada segitu,” ucapnya.
Dia menyebut harga Minyakita lebih murah dari merek minyak lain yang sering diiklankan di televisi.
Meski begitu belakangan dia juga mulai beralih dari Minyakita lataran kualitasnya yang terlihat menurun. Dia mengaku menemukan merek minyak lain yang harganya tidak jauh beda, tetapi kualitasnya lebih baik. “Makanya saya akhirnya enggak begitu Minyakita. Soalnya yang merek Rizki lebih bagus. Minyakita agak butek, seperti minyak curah,” ujarnya. “Minyakita agak mending dari minyak curah sih, tapi masih ada yang lebih bagus. Beda harganya tipis,” imbuhnya.
Sebelumnya, Zulhas mengatakan harga Minyakita resmi naik menjadi Rp15.700 per liter. Kenaikan ini sudah berlaku di pasar meski aturan dasarnya belum rampung.
Kini, ia tengah menyiapkan revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 41 Tahun 2022 tentang Tata Kelola Minyak Goreng Kemasan Rakyat, yang megatur harga eceran tertinggi (HET) Minyakita.
“Udah berlaku harga Rp15.700 per liter. Nanti resminya tentu ada Permendagnya, tetapi ini memang sudah berlaku,” katanya Zulhas di Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat.
Dengan penyesuaian itu, maka harga MinyaKita naik Rp1.700 per liter dari harga sebelumnya, yakni Rp14 ribu per liter.
Zulhas menerangkan pertimbangan kenaikan harga Minyakita, salah satunya karena pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS. Selain itu Kemendag juga melibatkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk menghitung HET Minyakita. cnn/mb06
