Rabu, Juli 16, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Temui Presiden Israel, Lima Nahdliyin Terancam Dipecat

Gus Pur: Mereka Tidak Mengatasnamakan NU

by Mata Banua
15 Juli 2024
in Headlines
0

 

 

Artikel Lainnya

212 Merek Beras Kemasan Dioplos

212 Merek Beras Kemasan Dioplos

15 Juli 2025
Pemrov dan Kejati Kalsel Jalin Nota Kesepakatan

Pemrov dan Kejati Kalsel Jalin Nota Kesepakatan

15 Juli 2025
Load More
SEKJEN PBNU Saifullah Yusuf.

JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menegaskan, pihaknya tidak menutup kemungkinan memberhentikan lima kader nahdliyin dari pengurus NU, imbas bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog di tengah agresi kejam dan genosida di Palestina.

Sekretaris Jenderal PBNU Gus Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan PBNU saat ini tengah mendalami persoalan ini. Ia mengatakan PBNU juga segera memanggil mereka untuk dimintai tabayun.

“Yang bersangkutan akan dipanggil untuk dimintai keterangan dan penjelasan lebih dalam tentang maksud tujuannya, latar belakang dan siapa yang memberangkatkan serta hal-hal prinsip lainnya,” ujar Gus Ipul dalam keterangannya, Senin (15/7), seperti dikutip CNNIndonesia.com.

Tak hanya itu, PBNU juga segera memanggil pimpinan Banom serta lembaga yang menjadi pengabdian lima orang tersebut.

“Ketua umum, juga akan memanggil pimpinan Banom dan Lembaga yang menjadi pengabdian yang bersangkutan,” terang Gus Ipul.

Apabila ditemukan unsur pelanggaran organisasi, kata dia, maka bukan tidak mungkin kelima orang ini akan diberhentikan dari statusnya sebagai pengurus lembaga atau banom.

Dalam kesempatan itu, Gus Ipul juga menegaskan bahwa lima orang itu tidak mendapat mandat dari PBNU. Gus Ipul menyebut mereka juga tidak pernah meminta izin ke PBNU.

Ia menilai kepergian lima orang ini ke Israel merupakan tindakan yang sangat tidak bijaksana di tengah situasi yang memanas antara Israel dan Palestina.

Apalagi, jelas dia, NU sebagai organisasi berada di barisan depan mengutuk serangan terus menerus yang dilakukan Israel.

“Kepergian mereka ke Israel adalah tindakan yang sangat sangat tidak bijaksana, membingungkan dan mendapatkan banyak kecaman yang nyata. Kunjungan itu juga melukai perasaan kita semua,” tutur Gus Ipul.

Sebelumnya, foto-foto yang memperlihatkan lima orang Nahdliyin bertemu dengan Herzog beredar di media sosial dan menuai kecaman.

Kelima orang itu yakni Zainul Maarif, Munawir Aziz, Nurul Bahrul Ulum, Syukron Makmun dan Izza Annafisah Dania. Belum jelas kapan pertemuan tersebut terjadi.

Adapun di saat yang bersamaan, Israel masih gencar melancarkan agresi hingga tindakan genosida ke Gaza Palestina belakangan ini yang mengakibatkan banyak korban sipil tewas.

Tercatat agresi itu telah menewaskan sedikitnya 38.443 orang di Gaza, sebagian besar juga warga sipil, menurut angka dari kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas.

Pemerintah Indonesia juga telah menegaskan sikap mengutuk keras serangan Israel terhadap warga Palestina di Gaza. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa Indonesia sangat marah terhadap memburuknya situasi di Gaza, terutama situasi kemanusiaan.

Terpisah, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrurozi menegaskan kehadiran lima orang warga Nahdlatul Ulama (NU) atau Nahdliyin bertemu Presiden Israel Isaac Herzog tidak mengatasnamakan organisasi NU.

“Mereka tidak mengatasnamakan organisasi ya, tidak, itu tanggung jawab mereka sendiri,” kata pria yang akrab disapa Gus Fahrur itu kepada CNNIndonesia.com, Senin (15/7).

Di sisi lain Gus Fahrur mengaku tak mengenal lima orang Nahdliyin yang bertemu dengan Presiden Israel tersebut. Ia juga menegaskan PBNU tak pernah mendengar ada misi bertemu Presiden Israel atas nama organisasi baru-baru ini.

Gus Fahrur menduga mereka menemui presiden Israel lantaran memiliki undangan tersendiri. Sebab, PBNU tak pernah mendapatkan pemberitahuan untuk berkunjung ke Israel dalam forum rapat belakangan ini.

“Tidak ada pemberitahuan di rapat,” kata dia. web

 

ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA