BATULICIN – Pemerintah provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan melalui dinas lingkungan hidup setempat melakukan penanaman sebanyak 8.000 pohon Mangrove di pesisir Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Selasa (2/7).
Penanaman ribuan pohon Mangrove tersebut merupakan puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2024 tingkat Provinsi Kalimantan Selatan yang dilaksanakan di Desa Muara Pagatan, Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanbu.
Selain menanam pohon Mangrove di kawasan pesisir Kabupaten Tanbu, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel yang melibatkan masyarakat sekitar lokasi juga melaksanakan aksi bersih-bersih kawasan pantai.
Penanaman bibit Mangrove Rhizhopora Mucronata dilakukan di lahan seluas enam hektar dengan dana Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Kalsel yang diserahkan kepada Kelompok Nelayan Belanak dan Kelompok Pemerhati Mangrove Siporenme Mangrove.
Di sela kegiatan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel Hanifah Dwi Nirwana menjelaskan aksi penanaman Mangrove dan aksi bersih pantai ini merupakan salah satu bentuk pemulihan lahan yang berkaitan langsung dengan upaya penyelesaian krisis iklim.
Ia menilai, pemulihan lahan yang terdegradasi sangat penting karena menjadi ruang hidup manusia, menyediakan makanan, pakaian dan tempat perlindungan dan mata pencaharian bagi para nelayan.
“Kita perlu tingkatkan ambisi dan investasi dalam upaya pemulihan lingkungan, memberikan momen terobosan besar bagi perbaikan lahan sebagai upaya mengatasi banjir, kekeringan, dan dampak kerusakan lahan lainnya,” ujarnya.
Menurutnya, berdasarkan data badan informasi geospasial tahun 2022, lahan kritis yang ada di Kalsel seluas 458.471,74 hektar, 76.776,85 hektar di antaranya merupakan lahan Mangrove.
Sebagai upaya rehabilitasi lahan Mangrove tersebut, lanjut Hanifah, jajarannya telah melakukan penanaman sebanyak 15.000 batang bibit Mangrove sejak tahun 2023-2024, dengan luas tanam 8,5 hektar yang berasal dari CSR pihak swasta.
“Kebetulan tahun 2023 kita melakukan penanaman di Sungai Bakau di Kabupaten Tanah Laut (Tala), dan tahun ini di pilih di Tanah Bumbu karena memang kondisi lahan perlu ada intervensi dari provinsi melalui program NEMO (Net zero Emission from the Ocean),” katanya.
Usai membuka peringatan Hari Lingkungan Hidup 2024, Asisten Bidang Administrasi Umum Setdaprov Kalsel Ahmad Bagiawan mewakili Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mengapresiasi penanaman Mangrove yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel di pesisir pantai Muara Pagatan ini.
“Kami juga mengapresiasi Bank Kalsel yang telah mengucurkan dana CSR-nya untuk pengadaan bibit Mangrove ini,” ucapnya.
Menurutnya, dari segi jumlah, bibit Mangrove yang di tanam di pesisir pantai Kalsel pada momen Hari Lingkungan Hidup Sedunia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, tercatat tahun lalu di Tanah Laut hanya jumlahnya 7.000 ponon.
Ia menjelaskan, bibit Mangrove yang di tanam dapat menjadi warisan positif bagi generasi mendatang, yakni dari sisi ketahanan lingkungan, khususnya di pesisir pantai.
Selain penahan abrasi, rumpun-rumpun Mangrove dapat menjadi ekosistem baru bagi biota laut, sehingga berpotensi meningkatkan hasil tangkapan nelayan di sekitar. “Ini sangat baik bagi keberlangsungan lingkungan,” pungkasnya. ril/ani