Rabu, Juli 2, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Sering Marah-Marah Sebabkan Tekanan Darah Tinggi? Ini Faktanya!

by Mata Banua
27 Juni 2024
in Mozaik
0
D:\2024\Juni 2024\28 Juni 2024\11\Halaman 1-11 Jumat\sering.jpg
(foto:mb/web)

 

KEBIASAAN marah-marah kerap dikaitkan dengan berbagai macam penyakit, salah satunya hipertensi alias tekanan darah tinggi. Namun faktanya, mitos tersebut tidak selalu benar.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\2 Juli 2025\11\Halaman 1-11 Rabu\masak.jpg

Masak Sambal Bikin Bersin, Ini Trik Jitu Mengatasinya

1 Juli 2025
D:\2025\Juli 2025\2 Juli 2025\11\Halaman 1-11 Rabu\5 manfaat.jpg

5 Manfaat Tidur Siang Pendek Menurut Riset Kesehatan

1 Juli 2025
Load More

Sejauh ini, belum ada bukti bahwa sering marah dan stres dengan sendirinya menyebabkan hipertensi jangka panjang.

Dokter Penyakit Dalam Konsultan Ginjal Hipertensi, dr. Tunggul D. Situmorang mengatakan, marah-marah yang diakibatkan oleh stres memang dapat menyebabkan tekanan darah meningkat sementara.

Hal tersebut lantaran reaksi tubuh terhadap marah akibat stres dapat memengaruhi tekanan darah. Tubuh menghasilkan gelombang hormon saat seseorang berada dalam situasi stres atau marah.

Hormon-hormon itulah yang sementara meningkatkan tekanan darah dengan menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan pembuluh darah menyempit.

“Apakah seseorang yang emosional menjadi salah satu risiko penyakit hipertensi? Yang pasti adalah orang yang lagi emosi tensinya tinggi,” ujar dr. Tunggul.

Meski begitu, dr. Tunggul memastikan, bahwa marah-marah belum tentu menjadi atau memicu seseorang memiliki risiko penyakit hipertensi.

“Tetapi apakah dia hipertensi? Belum tentu. Kecuali bahwa dia marah-marahnya itu karena sudah tidak nyaman karena tekanan darah tinggi. Jadi yang mau dikatakan sebenarnya itu adalah persepsi yang timbul bahwa orang dengan marah-marah itu pasti hipertensi, ya nggak. Orang yang marah tekanannya darah tinggi,” katanya.

Dokter Tunggul juga kembali menegaskan, bahwa pada dasarnya, tekanan darah yang berkaitan dengan marah dan stres bisa sangat dramatis. Namun, ketika amarah dan stres hilang, tekanan darah akan kembali normal.

Karena itu, marah tidak bisa menjadi tolak ukur seseorang didiagnosa hipertensi. Pasalnya, banyak kriteria khusus yang membuat seseorang bisa dikatakan mengidap penyakit darah tinggi tersebut.

“Mendapatkan diagnosis hipertensi ada kriterianya,” ucapnya. okz

 

 

Tags: Darah TinggiHipertensi
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA