
Sevilla – Barcelona menutup Liga Spanyol 2023/2024 dengan kemenangan. Los Cules menang 2-1 saat bertandang ke markas Sevilla.
Jornada pamungkas LaLiga musim ini mempertemukan Sevilla vs Barcelona. Duel berlangsung di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Senin (27/5/2024) dini hari WIB.
Laga ini sekaligus jadi perpisahan Xavi Hernandez dengan Barcelona. Pelatih 44 tahun itu dipastikan tak lagi membesut Blaugrana setelah kena PHK dari klub jelang menghadapi Sevilla.
Barcelona unggul lebih dulu ketika laga memasuki menit ke-15. Robert Lewandowski mencatatkan namanya di papan skor.
Lewandowski menyambut umpan lambung Joao Cancelo dengan sepakan akrobatik di depan gawang. Barcelona memimpin 1-0.
Sevilla menyamakan kedudukan pada menit ke-30. Youssef En-Nesyri lepas dari jebakan offside dan melepaskan bola sepakan rendah melewati celah kaki Marc-Andre ter Stegen hingga masuk ke gawang. Skor 1-1 jadi hasil akhir babak pertama.
Barcelona kembali memimpin di babak kedua, tepatnya pada menit ke-59. Kali ini Fermin Lopez yang menggetarkan jala Sevilla.
Lopez meluncurkan bola tembakan rendah dari luar kotak penalti yang gagal digapai kiper Sevilla, Orjan Nyland. Barcelona unggul 2-1.
Sevilla berusaha mengejar ketertinggalan. Bola tandukan Lucas Ocampos di dekat tiang gawang dapat diblok Ter Stegen.
Tim tuan rumah gagal mencetak gol penyeimbang hingga pluit panjang berbunyi. Skor 2-1 untuk Barcelona jadi hasil akhir pertandingan.
Hasil ini memastikan Barcelona finis sebagai runner-up klasemen Liga Spanyol 2023/2024 dengan 85 poin. Blaugrana tertinggal 10 angka dari Real Madrid yang keluar sebagai kampiun.
Xavi Hernandez tak dendam meski dipecat Barcelona. Ia tetap berharap bisa kembali suatu saat nanti.
Pemecatan Xavi diumumkan Barcelona pada Jumat (24/5) usai terjadi proses tarik ulur yang panjang mengenai masa depannya. Sempat menyatakan mundur, ia kemudian memutuskan bertahan sebelum manajemen kembali berubah pikiran.
Perkataan blak-blakan Xavi di publik mengenai kondisi finansial klub disebut telah membuat Presiden Joan Laporta merasa ‘dikhianati’. Ia pun bukan sosok yang disukai oleh jajaran direksi klub. Tak semua setuju saat Laporta memilih mempertahankannya April lalu.
Kini semua roller coaster itu sudah berlalu. Barcelona memilih melanjutkan hidup tanpa sang legenda, sesuatu yang dikritik banyak pihak, terutama soal perlakuan yang diberikan klub kepadanya.
Namun itu tak menghapus rasa cinta Xavi, yang lahir, besar, dan menghabiskan hampir seluruh karier sepak bolanya di Barcelona. Barangkali, jika kondisi klub sudah lebih baik, atau mungkin manajemen saat ini sudah berganti, ia bisa ‘pulang’ lagi.
“Ya, saya mau kembali, kenapa tidak?” ujar Xavi soal ditanya apakah akan kembali mempertimbangkan tawaran Barcelona di masa depan, seperti dikutip The Athletic.
“Barcelona adalah klub dalam hidup saya. Saya sudah menikmati pengalaman ini, dan juga menderita, tentu saja. Namun saya suka berada di klub ini dan bekerja untuk klub ini,” jelasnya.dtc