
BANJARMASIN – Wakil Walikota Banjarmasin Arifin Noor bersama TPID dan unsur Forkopimda terjun ke lapangan untuk memastikan ketersediaan dan harga distributor bahan pokok (Bapok) setelah Lebaran Idul Fitri atau menjelang hari raya Idul Adha nanti.
Pemantauan dilakukan di Pasar Harum Manis serta sejumlah distributor bahan pokok pangan, Selasa (14/5).
Arifin Noor mengatakan, pemantauan ini sebagai tindaklanjut dari rapat evaluasi pengendalian inflasi daerah tahun 2024 yang diadakan oleh Kemendagri secara zoom pada Senin kemarin.
“Kami melakukan pemantauan harga pasar setelah lebaran dan menjelang Idul Adha,” katanya.
Menurutnya, untuk stok bahan pokok seperti tepung, gula, bawang putih, dan bawang merah cukup aman. Namun terjadi kenaikan harga untuk bawang merah, meskipun masih dalam batas normal.
Arifin menjelaskan, kenaikan harga bawang merah terjadi lantaran adanya penyesuaian harga dari distributor ke pengecer, termasuk penambahan biaya kemasan dan penyusutan barang. “Meskipun terjadi kenaikan, namun tetap terkendali,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Gula, Terigu, Minyak Kota Banjarmasin, H Aftahuddin mengatakan, saat ini harga gula pasir mengalami penurunan dalam satu minggu terakhir karena memasuki masa giling.
“Harga gula pasir saat ini sekitar Rp 16.500 per kilogram dikali 50 Kg di tingkat distributor, namun bisa mencapai Rp 17.500 hingga Rp 18.000 di tingkat pengecer karena biaya angkut dan penyusutan,” jelasnya.
H Aftahuddin menegaskan, harga maksimal untuk gula pasir adalah Rp 17.500 hingga Rp 18.000. Apabila melebihi angka tersebut, perlu dilakukan investigasi lebih lanjut. via