
BANJARMASIN – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Selatan menggelar rapat kerja daerah tahun 2024 dengan tema; “Kalsel bergerak optimalisasi bonus demografi dan peningkatan SDM menuju Indonesia Emas 2045”.
Dengan tujuan meningkatkan kolaborasi dan sinergitas para pemangku kepentingan pemerintah daerah (pemda) di tingkat provinsi dan pemerintah kabupaten/kota serta para mitra dalam percepatan pencapaian sasaran program Bangga Kencana dan Percepatan penuruan stunting di Kalsel.
Hal tersebut disampaikan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalsel Ir H Ramlan MA dalam sambutannya pada rakerda yang dihadiri Sekretaris daerah Provinsi Kalsel Ir Roy Rizali Anwar dan Kepala BKKBN dokter Hasto Wardoyo serta lainnya di Rattan Inn Banjarmasin, Kamis (18/4) sore.
Ia mengatakan, dengan penguatan komitmen Pemprov Kalsel dan Kabupaten/kota serta para mitra dalam mendukung program Bangga Kencana dan Perepatan penurunan stunting.
Optimalisai peran serta dinas/instansi, lintas sektor terkait dan pemangku kepentingan dalam percepatan penurunan stunting melalui berbagai program yang ditetapkan.
“Mari kita bergandeng tangan bersama untuk menjadi tim yang kompak dalam menuntaskan stunting di Provinsi Kalsel serta meningkatkan kolaborasi dan sinergitas para pemangku kepentingan di tingkat provinsi dan pemeritah kabupaten/kota serta para mitra dalam percepatan pencapaian sasaran program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting di Kalsel menyongosng Indonesia Emas 2045,” ujar Ramlan.
Sementara, Gubernur Kalsel dalam sambutan yang dibacakan Sekretaris daerah Provinsi Kalsel Ir Roy Rizali Anwar mengatakan, kegiatan rakerda ini sangat penting bagi desain masa depan anak bangsa. ndonesia akan memasuki fase puncak bonus demografi pada tahun 2035-2045.
Keuntungan dari bonus demografi, baru bisa dirasakan ketika kualitas sdm meningkat. sedangkan keluarga, merupakan pintu utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
“Kita ketahui, program bangga kencana dibentuk untuk mewujudkan keluarga sehat, produktif dan berkualitas, guna menuju inonesia emas 2045,” kata Roy.
Presiden Joko Widodo menargetkan penurunan angka stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024. target ini menjadi PR bersama, baik pemerintah daerah, BKKBN selaku ketua pelaksana percepatan penurunan stunting, kementerian/lembaga, dan seluruh sektor yang bersinggungan.
Angka stunting di Kalsel masih harus ditekan untuk mencapai target yang kita harapkan. berdasarkan data SSGI tahun 2021, prevalensi stunting di Kalsel sebesar 30 persen. Kemudian turun menjadi 24,6 persen pada tahun 2022. rds