
BANJARMASIN – Jelang hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah, Pemko Banjarmasin melakukan monitoring stok dan harga bahan pokok (bapok) yang tersedia di pasar tradisional dan modern di kota ini.
Pemantuan atau monitoring dipimpin Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina, didampingi wakilnya Arifin Noor, Sekdako Iksan Budiman, serta unsur muspida, Rabu (3/4).
Titik awal pemantauan pada dilakukan di Pasar Antasari dimana sejumlah bahan pokok mengalami pergeseran harga namun ada juga yang turun.
“Dari hasil sidak tadi walaupun ada pergerakan tapi masih bisa dikendalikan,” ucap Ibnu usai sidak.
Menurutnya, sejumlah komoditi mengalami kenaikan harga seperti bawang, tomat dan tepung beras. Sedangkan cabai harganya masih tinggi.
“Seperti cabai rawit per kilogramnya Rp 120 ribu. Tapi masih ada opsi untuk mengonsumsi cabai lain seperti tiung yang harganya Rp 50 ribu per kilogramnya,” tuturnya.
Sementara harga beras hingga saat ini masih relatif. Sedangkan telur ayam yang sebelumnya sempat melonjak naik, sekarang harganya sudah mulai turun.
“Tadi ke Pasar Sentra Antasari harga telur malah turun sekitar Rp 29 ribu/kilogram,” katanya.
Ia mengatakan, tren kenaikan harga pada sejumlah kebutuhan pokok saat jelang lebaran adalah hal wajar. Jikapun mengalami kenaikan harga, namun dianggap relatif, terkecuali jika ada lonjakan harga baru maka akan dilakukan operasi pasar.
“Tapi karena stabil saja hingga pascalebaran nanti, Insya Allah tidak ada operasi pasar,” katanya.
Sebelumnya, diungkapkannya Pemko Banjarmasin telah melakukan berbagai upaya guna menjaga stabilitas harga bahan pokok. Salah satunya pelaksanaan pasar murah secara rutin di 23 titik/kelurahan.
“Mudah-mudahan selalu stabil agar tahun ini bisa berlebaran dengan baik dan ibu-ibu tidak pusing dengan kenaikan harga bahan pokok,” tutup Ibnu. via