Mata Banua Online
Senin, Oktober 13, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Dokter Spesialis Mata Sebut Glaukoma Sebagai Silent Killer

by Mata Banua
19 Maret 2024
in Mozaik
0
D:\2024\Maret 2024\20 Maret 2024\11\Halaman 1-11 Rabu\dokter.jpg
(foto:mb/web)

 

Dokter spesialis mata Universitas Airlangga (Unair) Yulia Primitasari mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai glaukoma. Glaukoma merupakan suatu kondisi kerusakan pada syaraf mata yang menyebabkan penyempitan lapang pandangan.

Berita Lainnya

D:\2025\Oktober 2025\13 Oktober 2025\11\Halaman 1-11 Senin\Halaman 1-11 Senin\perbedaan.jpg

Perbedaan Influenza A dan B, Dua Penyebab Utama Flu Musiman

12 Oktober 2025
D:\2025\Oktober 2025\13 Oktober 2025\11\Halaman 1-11 Senin\Halaman 1-11 Senin\7 cara.jpg

7 Cara Memilih Buah Mangga yang Manis, Jangan Cuma Dipegang

12 Oktober 2025

Salah satu faktor yang menyebabkan seseorang mengalami glaukoma yakni adanya tekanan berlebih pada bola mata.

Yulia mengatakan, glaukoma menjadi salah satu penyakit silent killer. Pasalnya, orang yang mengidap glaukoma tidak merasakan dampak negatif secara langsung, namun dampak tersebut akan timbul berangsur-angsur hingga penderitanya mengalami kerusakan mata.

“Pada dasarnya lapang pandang itu menghilang dari tepian mata. Hal ini terkadang menjadi luput dalam memeriksa mata. Penyakit glaukoma ini tidak mendadak munculnya. Bisa jadi sudah mengalami, namun tidak terasa hingga menimbulkan kerusakan,” kata Yulia, Kamis (14/3/2024).

Yulia menerangkan, salah satu langkah preventif yang dapat dilakukan yakni dengan skrining secara berkala. Skrining berkala dapat dilakukan utamanya bagi mereka yang usianya di atas 50 tahun, untuk mendeteksi lebih awal dan menghindari keparahan.

Selain itu, orang yang memiliki riwayat penyakit bawaan dari keluarga juga menurutnya harus melakukan skrining berkala. Riwayat penyakit bawaan, kata dia, dapat meningkatkan faktor risiko daripada orang yang tidak memiliki riwayat penyakit bawaan.

“Skrining ini merupakan hal penting untuk mencegah glaukoma. Karena jika tidak dilakukan skrining berkala secara dini akan menimbulkan kerusakan mata yang parah hingga mengalami kebutaan permanen,” ujarnya.

Yulia melanjutkan, meskipun tidak dapat sembuh sepenuhnya, namun glaukoma dapat dilakukan pengobatan untuk mencegah keparahan. Salah satunya, pemberian obat penurun tekanan pada mata. Dengan harapan, obat tersebut bekerja untuk mengembalikan tekanan mata ke titik normal.

“Jika pemberian obat ini kurang efektif biasanya kita melakukan pengobatan lanjutan yakni melakukan laser atau pembedahan. Namun, sebelum melakukan pengobatan lanjutan harus melihat dari faktor risiko dan komplikasi yang diidap oleh orang dengan glaukoma,” ucapnya.rep

 

Tags: Glaukomamatasilent killer
Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper