
BANJARMASIN – Kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) di Banjarmasin terus meningkat. Kalau pada Senin (5/2) Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin mencatat 17 kasus, kini (Selasa, 6/2) kasus DBD bertambah 5 menjadi 22.
Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina pun akhirnya mengeluarkan Surat Edaran (SE) untuk seluruh warganya, agar menggerakkan lagi kegiatan bebarasih lingkungan melalui gotong royong.
“Semua masyarakat mulai kecamatan, kelurahan, hingga RT, RW diminta untuk membersihkan lingkungan,” kata Ibnu Sina.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin dr Tabiun Huda menjelaskan, pihaknya berupaya menekan kasus DBD tersebut agar tidak menyebar luas.
“Satu-satunya jalan untuk menekan kasus DBD hanya memberantas sarang nyamuk, membersihkan lingkungan dan menebar abate (obat pembunuh jentik),” kata Tabiun.
Pihaknya berharap kepada seluruh masyarakat untuk melakukan bersih-bersih lingkungan sebagai kewaspadaan terhadap menyebarnya wabah demam berdarah yang telah merenggut satu korban di kota ini.
“Perlu diketahui bahwa satu ekor nyamuk aides agepty jika sekali bertelur bisa menghasilkan sebanyak 250 telur,” jelasnya.
Bisa dibayangkan, lanjut dia, jika jumlahnya ratusan nyamuk dalam 5 hari kemudian telurnya menetas, maka akan menyebar ribuan nyamuk lagi. Terutama pada musim hujan, nyamuk akan berkembang biak pada tempat penampungan air seperti botol bekas, kaleng bekas dll.
“Makanya nyamuk di tempat air itu harus diberantas, “ujarnya.
Ia menjelaskan, perlu diwaspadai ciri utama orang terserang DBD yakni demam tinggi hingga 40 derajat. Jika demam terus menerus selama tiga hari, maka harus periksakan trombositnya agar dapat ditangani segera.
“Jika demam tinggi tapi tak turun-turun meskipun minum obat, maka segera saja bawa ke rumah sakit dan diperiksa darahnya ke laboratorium. Jika positif DBD harus dilakukan pengobatan sesegeranya,” kata Tabiun Huda. via