BANJARMASIN – Kabar duka datang dari Rumah Singgah Baiman yang dikelola Dinas Sosial (Dinsos) kota Banjarmasin menginformasikan tiga orang lanjut usia (lansia) telah meninggal dunia.
Tiga lansia itu terdiri 2 orang perempuan dan 1 orang laki-laki. Ketiga lansia ini diketahui berusia lebih dari 60 tahun.
“Jumlah ini sudah hampir mendekati setengah dari total lansia yang meninggal selama tahun 2023 di Rumah Singgah Baiman. Pada tahun lalu, ada 8 lansia terlantar telah wafat,” kata Kepala Dinsos Kota Banjarmasin, Dolly Syahbana kepada awak media di Balai Kota, Kamis (1/2), seperti dikutip jejakrekam.com.
Untuk prosesi pengurusan jenazah para lansia dari pemandian hingga pemakaman, Dolly menyebut pihaknya bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin. “Mereka didikebumikan di pemakaman milik pemerintah kota yang berada di Kota Banjarbaru,” ucap Dolly.
Dia menjelaskan mengapa mayoritas penghuni Rumah Singgah Baiman yang meninggal dunia dari kalangan lansia. Sebelum ditampung, Dolly mengatakan para lansia sudah mengindap penyakit parah, di antaranya penyakit paru-paru kronis dan lainnya.
“Mungkin, karena mereka sudah terlalu lama begadang atau tidur di luar. Makannya juga tak karuan dan lain-lain,” ucap mantan Kabag Pemerintahan Setdakot Banjarmasn ini.
Masih menurut Dolly, kebanyakan para penghuni Rumah Singgah Baiman merupakan hasil laporan masyarakat. Baik itu, laporan adanya ODGJ mengamuk, sampai dengan lansia terlantar.
“Mereka yang dilaporkan masyarakat langsung ditindaklanjuti dengan penjemputan.Setelah dijemput, kami asesmen dahulu apakah masih memiliki keluarga atau tidak,” kata Dolly.
Dari pengalaman yang ada, Dolly mengakui kebanyakan para lansia terlantar itu tidak memiliki keluarga dan identitas diri. “Kalaupun ada, biasanya pihak keluarga justru meminta kami untuk merawatnya. Karena sebagian besar berasal dari masyarakat kurang mampu,” tutur Dolly. jjr