
BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) menyatakan jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat cukup signifikan pada Januari 2024.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel Diauddin, Selasa (30/1), mengatakan, tiga kabupaten/kota di Kalsel menunjukkan jumlah DBD cukup tinggi.
Ia menyebutkan, Kabupaten Banjar menduduki kasus DBD tertinggi selama Januari 2024 sebanyak 222 kasus, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) mencapai 155 kasus, di susul Kabupaten Tanah Laut mencapai 148 kasus.
Diauddin mengimbau agar masyarakat di Kalsel mewaspadai terhadap penyakit yang ditularkan dari gigitan nyamuk Aedes aegypti tersebut.
Menurutnya, data menunjukkan sebanyak 1.062 kasus tersebar pada 13 kabupaten/kota di Kalsel selama periode 1 hingga 27 Januari 2024. “Bahkan ada delapan orang yang meninggal dunia akibat DBD sepanjang Januari 2024,” ujarnya.
Ia menyampaikan, kasus DBD pada Januari 2024 melebihi jumlah DBD selama Januari 2023. “Untuk itu kita harus antisipasi hal tersebut agar penyebaran nyamuk DBD ini dapat ditangani lebih cepat,” ucap Diauddin.
Ia juga mengungkapkan, lonjakan kasus DBD disebabkan faktor cuaca saat musim hujan yang kerap terjadi pada beberapa hari terakhir ini mengakibatkan genangan air yang menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti berkembang biak. “Hidup nyamuk ini kan ada di genangan air bersih yang tidak mengalir,” katanya.
Ia pun meminta masyarakat agar meningkatkan kesadaran untuk bersama-sama membersihkan lingkungan tempat tinggal dengan menerapkan 3M plus, yaitu Menguras, Menutup dan Memanfaatkan atau Mendaur ulang barang bekas, dan mencegah gigitan nyamuk menggunakan cairan antinyamuk, memberantas jentik dengan larvasida pada genangan air, serta menanam tanaman pengusir nyamuk.
“Oleh karena itu diperlukan sinergi lintas sektor untuk memberantas sarang nyamuk yang membawa virus dengue dengan 3M plus,” ungkapnya.
Selain 3M plus, pihaknya juga melakukan berbagai langkah antisipasi dengan melakukan pemantauan langsung ke lapangan, terkait upaya pemberantasan jentik nyamuk yang dilakukan pemerintah kabupaten/kota.
“Atas arahan gubernur, kita juga melakukan gotong royong massal di seluruh SKPD, dan juga membentuk tim yang ditugaskan mengecek jentik-jentik yang ada di perkantoran,” ujarnya. ant