Mata Banua Online
Selasa, Desember 30, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Lima Kali dalam Sebulan Terakhir

by Mata Banua
14 Januari 2024
in Hulu Sungai Tengah, Indonesiana
0
D:\2024\Januari 2024\15 Januari 2024\2\22\New Folder\lima.jpg
RATUSAN petugas membersihkan tumpukan sampah di aliran sungai yang meluap di Desa Masiraan, Kecamatan Pandawan, HST, Sabtu (13/1).(foto: mb/ant)

 

BENCANA banjir lima kali melanda Kabupaten HSTdalam satu bulan terakhir, karena luapan Kali Benawa dan sungai lainnya yang berhulu di kawasan Pegunungan Meratus.

Berita Lainnya

G:\2025\Desember 2025\30 Desember 2025\2\222\New Folder\Rest Area Pemkab Tapin Sediakan Berbagai Layanan.jpg

Polisi Pantau Banjir di Haruai

29 Desember 2025
G:\2025\Desember 2025\30 Desember 2025\2\222\New Folder\Puluhan Rumah di Desa Garunggung dan Juai Terendam.jpg

Puluhan Rumah di Desa Garunggung dan Juai Terendam

29 Desember 2025

Ketua Posko Meratus di Ke­ca­ma­tan Hantakan HST Kasman Susanto, Minggu (14/1), mengatakan, sejak pertengahan Desember 2023 hingga 13 Januari 2024 sudah lima kali Kali Benawa meluap atau banjir melanda beberapa wilayah di kabupaten tersebut.

“Namun lima kali banjir dalam satu bulan terakhir tidak sedahsyat atau dampaknya separah bencana serupa pada Januari 2021. Kecuali 7 De­sem­ber 2023 kembali menghanyutkan jembatan gantung Desa Alat Han­takan,” ungkapnya.

Menurutnya, mseki lima kali banjir, keadaan daerah lintasan atau sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Kali Benawa relatif aman, kecuali persawahan yang terendam tetapi tidak terlalu lama.

Bencana banjir tidak terbendung kala hujan dengan intensitas tinggi karena lingkungan hidup kawasan Meratus jauh berbeda keadaannya sebelum tahun 1970-an yang masih banyak hutan perawan.

“Sebagai sebab akibat dari kegiatan Hak Pengusahaan Hutan (HPH) serta pembalakan atau penebangan secara liar (Bangli) dan ditambah aktivitas lain, kawasan hutan Meratus HST tidak bisa berfungsi maksimal lagi sebagai kawasan tangkapan air hujan,” ujarnya.

Ia berharap agar pemerintah ber­sama masyarakat kembali me­ng­gal­akkan penghutanan (reboisasi), tidak cuma sekedar gerakan penghijauan.

“Kita mengapresiasi adanya peraturan daerah (perda) tentang Gerakan Revolusi Hijau, yang salah satu tujuannya untuk perbaikan lingkungan yang telah rusak seperti pada kawasan Pegunungan Meratus. Tetapi hal tersebut betul-betul jalan,” pungkasnya.

Sebagai catatan, usai Januari 2021, banjir besar melanda Bumi Murakata pada November 2022. Kemudian, pada 7 Desember 2023 kembali menghanyutkan jembatan gantung Desa Alat Hantakan yang baru lima hari selesai perbaikan.

Pada Januari 2024 atau hingga 13 Januari, banjir sekitar lima kali melanda beberapa wilayah Bumi Murakata HST karena luapan air Kali Benawa, Sungai Layuh Kalibaru Kecamatan Batu Benawa.ant

 

Tags: Desa MasiraanhstKecamatan Pandawansampah
Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper