
RANTAU – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Satu Sanggul Kabupaten Tapin dr. Millhan, Sp.OG(K)-Obginsos MM mengatakan, kasus demam berdarah dengue (DBD) telah merengut nyawa tiga orang sepanjang fase peralihan musim.
“Ada tiga kematian, rata-rata karena keterlambatan datang dan ada juga pasien minta pulang padahal belum saatnya pulang,” ungkapnya, Rabu (1/3).
Ia mengungkapkan, kasus demam berdarah yang masuk ke RSUD Datu Sanggul Rantau di mulai pada Oktober, dan terus meningkat drastis hingga Desember.
“Untuk demam berdarah Oktober ada 35 orang, November naik jadi 61 orang. Sedangkan Desember meningkat sekali ada 193 orang, dan saat terjadi tren peningkatan ada tiga kematian,” ujarnya.
Menurutnya, banyaknya kasus demam berdarah ini dan dengan adanya kasus kematian, maka hal ini adalah kejadian yang berstatus luar biasa.
Ia mengingatkan keterlambatan pasien datang ke rumah sakit jangan sampai terulang karena memiliki risiko yang tinggi.
“Memang faktor keterlambatan datang dibiarkan panas di rumah turun dan tak di obati hingga beberapa hari, akhirnya terlambat,” katanya.
Milhan menyarankan untuk semua masyarakat apabila ada gejala panas yang mengarah ke demam berdarah agar langsung di bawa ke fasilitas kesehatan terdekat.
“Yang paling penting juga adalah pencegahan, yaitu pemberantasan sarang nyamuk. Kemudian bagi daerah banyak nyamuk bisa menggunakan kelambu. Dan yang paling penting lagi adalah apabila ada gejala langsung di bawa berobat,” ucap Milhan.
Ia mengatakan, per hari ini (Rabu) tersisa 13 pasien yang masih dalam perawatan di RSUD Datu Sanggul Rantau, dan semuanya anak-anak.
Sementara, Dokter Spesialis Anak Rahmad Ramadhani menambahkan, pasien yang dalam penanganan di RSUD Datu Sanggul Rantau saat ini mengalami kondisi yang bervariatif.
“Kondisinya membaik sesuai dengan perjalanan penyakitnya, biasanya mengalami perbaikan di hari keenam dan ketujuh,” ujarnya.
Ia menyebutkan, ada juga beberapa kasus yang dengue atau virus yang di bawa oleh nyamuk menjadi berat karena keterlambatan datang, sehingga pasien mengalami kondisi yang kurang baik.
“Datang dengan kondisi yang berat juga dengan adanya komorbid (penyakit penyerta) seperti contohnya adanya obesitas. Jadi pasien demam berdarah dengan obesitas cenderung menderita dengue yang lebih berat,” jelasnya.
Ia mengatakan, rata-rata pasien yang menjalani perawatan di RSUD Datu Sanggul di dominasi kelompok umur di bawah usia 14 tahun. ant