Kamis, Juli 3, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Waspada, Satu dari Empat Remaja Putri Indonesia Alami Anemia

by Mata Banua
7 Desember 2023
in Mozaik
0
D:\2023\Desember 2023\0812\11\Halaman 1-11 Jumat\waspada.jpg
(foto:mb/web)

 

Dosen Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia Nurul Dina Rahmawati menyatakan satu dari empat remaja putri Indonesia mengalami anemia yang bisa menyebabkan stunting. “Jika tidak ditangani secara tepat, mereka yang mengalami anemia akan menjadi ibu hamil yang juga anemia, sehingga turut menambah prevalensi stunting di masa depan,” kata Nurul Dina Rahmawati di Kampus UI Depok, Senin (4/12/2023).

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\3 Juli 2025\11\Halaman 1-11 Kamis\7 jus.jpg

7 Jus untuk Kecerdasan Otak Anak, Enak dan Bikin Si Kecil Jenius

2 Juli 2025
D:\2025\Juli 2025\3 Juli 2025\11\Halaman 1-11 Kamis\7 cara.jpg

7 Cara Menurunkan Darah Tinggi Secara Alami, Bisa Dilakukan di Rumah

2 Juli 2025
Load More

Dia menjelaskan, penyebab utama stunting adalah malnutrisi dalam jangka panjang. Kondisi tersebut berdampak pada bayi yang masih di dalam kandungan, karena ibu tidak mencukupi kebutuhan nutrisi selama kehamilan.

Selain malnutrisi, stunting ternyata juga berkaitan erat dengan anemia karena defisiensi zat besi merupakan salah satu penyebab stunting. Adapun kekurangan zat besi adalah penyebab anemia terbanyak pada remaja. Kekurangan zat besi merupakan penyebab anemia terbanyak pada remaja.

Untuk mengurangi prevalensi anemia pada remaja putri di Kabupaten Lebak, Banten, Nurul bersama anggota tim dari UI memberikan edukasi kepada pelajar di SMKN 1 Kalanganyar mengenai anemia dan dampaknya. Tim Pengabdi UI membagikan modul ‘Remaja Sehat’ yang memuat beberapa materi penting.

Materi dalam modul ‘Remaja Sehat’ mencakup beberapa topik, di antaranya perubahan fisik dan psikososial pada remaja, pertumbuhan tubuh remaja dan konsekuensinya terhadap kebutuhan gizi, dampak, penyebab, dan pencegahan anemia.

Selain itu, pentingnya asupan makanan bergizi seimbang dan pola hidup sehat, pentingnya konsumsi tablet tambah darah (TTD) bagi remaja puteri, serta pentingnya status gizi yang baik sebelum menikah dan dampak pernikahan usia dini.

Anemia adalah salah satu masalah gizi yang ditandai dengan rendahnya kadar hemoglobin (<12 g/dL pada remaja putri dan <13 mg/dL pada remaja putra). Gejala anemia dapat berupa rasa pusing, lemah, lesu, wajah/kelopak mata pucat, hingga kuku berbentuk cekung jika kondisi sudah sangat parah.

Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, sebesar 26,8 persen anak Indonesia usia 5–14 tahun dan 32 persen pada usia 15–24 tahun menderita anemia.ant

 

 

Tags: anemiaFKMNurul Dina Rahmawati
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA