
KABUPATEN Tabalong yang posisinya berada paling ujung utara provinsi Kalimantan Selatan, berbatasan langsung dengan Ibu Kota Negara (IKN) di Provinsi Kalimantan Timur, memiliki kekayaan sumber daya energi yang besar. Tak hanya minyak bumi yang sejak Indonesia merdeka sudah diusahakan oleh PT. Pertamina, daerah ini juga mempunyai kandungan mineral batu bara yang melimpah, dikelola oleh PT. Adaro Energy Indonesia.
Di bawah Adaro Power, dua Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berdiri kokoh di daerah ini, masing-masingnya adalah PLTU Makmur Sejahtera Wisesa (MSW) dengan kapasitas 2×30 MW dan PLTU Tanjung Power Indonesia (TPI) berkapasitas 2×100 MW. PLTU MSW telah beroperasi sejak tahun 2013 dan TPI beroperasi komersial sejak akhir tahun 2019.
Kedua PLTU tersebut memasok kebutuhan listrik ke perusahaan tambang batubara Adaro sendiri dan PLN dalam bentuk kerja sama yang diperuntukkan bagi masyarakat dan perusahaan industri lainnya.
Kehadiran PLTU menjadikan bisnis utama Adaro menjadi terintegrasi dari tambang hingga pembangkit listrik, sekaligus menjadi keunggulan kompetitif yang membedakannya dengan perusahaan batu bara lain. Melalui cara ini juga, perusahaan dapat menciptakan aliran pendapatan yang stabil dan meminimalkan dapak volatilitas siklus batubara.
Selain untuk menunjang optimalisasi operasionalnya, Adaro Power memasang instalasi teknologi mutakhir ramah lingkungan di pembangkit listrik MSW dan TPI, yaitu Circulating Fluidized Bed (CFB) pada ketel uapnya. Teknologi CFB berguna untuk menghasilkan emisi karbon yang rendah dari pembakaran berbagai jenis batubara, termasuk yang berkalori rendah.
Sedangkan pada pembangkit listrik TPI menggunakan Pulverized Coal (PC) di ketel uap dengan sistem Ultra Super Critical (USC). Teknologi ini cukup efisiensi karena uap bekerja pada titik temperatur yang tinggi sehingga menghasilkan efisiensi panas pada boiler dan menghemat pemakaian bahan bakar.
Adapun investasi yang telah digelontorkan senilai US$140 juta untuk membangun MSW dan US$540 juta untuk investasi PLTU TPI di Tabalong.
Bupati Tabalong H Anang Syakhfiani, menyatakan tak perlu berbicara banyak mengenai sumber daya energi. Sebab menurutnya, banyak orang yang telah mengetahui daerah yang dinahkodainya ini sebagai penghasil energi (minyak bumi dan batu bara).
“Sejak zaman kolonial Belanda, telah ada pertambangan minyak bumi, kemudian ada tambang batu bara dan gas bumi”, katanya. (*)