Mata Banua Online
Sabtu, Oktober 4, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Bulog Guyur 200 Ribu Ton Beras ke Pasar

by Mata Banua
19 November 2023
in Ekonomi & Bisnis
0
D:\2023\November 2023\20 November 2023\7\7\Foto hal Ekonomi  ( 20  November)\master 7.jpg
(foto:mb/web)

 

JAKARTA – Perum Bulog mendapat tugas dari pemerintah untuk menggelontorkan cadangan beras miliknya ke pasar. Penugasan tersebut bertujuan untuk menekan harga yang telah melampaui harga eceran tertinggi (HET) di kisaran Rp10.900-Rp13.900 per kilogram (kg).Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita mengungkap sebanyak 200 ribu ton cadangan beras pemerintah (CBP) telah dialihkan untuk nantinya dijual secara komersial.

Berita Lainnya

D:\2025\Oktober 2025\3 Oktober 2025\7\7\hal 7 - 2 klm (KIRI).jpg

Honda Eksis Hadir Lebih Dekat ke Konsumen

2 Oktober 2025
D:\2025\Oktober 2025\3 Oktober 2025\7\7\master 7.jpg

KFC Tutup 19 Gerai dan PHK 400 Karyawan

2 Oktober 2025

“Kami kemarin terus terang sudah mendapatkan penugasan dari Badan Pangan untuk mendistribusikan beras komersial yang berasal dari beras CBP. Jadi dialihkan sekitar 200 ribu ton, lalu kita jual secara komersil,” ucap Febby dalam acara Kebijakan Publik Perberasan Menjelang Tahun Pemilu 2024 di Gedung Ombudsman RI, Jakarta Selatan.

“Siapa yang boleh dapat? Yang bisa itu adalah penggilingan-penggilingan padi dan mungkin distributor atau pengusaha yang punya brand-brand beras juga,” sambungnya.

Meski demikian, penggilingan padi atau distributor harus menyanggupi syarat yang diberikan Bulog, yakni bersedia menjual di bawah HET beras premium Rp13.900 per kg.

Febby juga menyampaikan beras tersebut dapat langsung dijual sebanyak 50 kg dan boleh dilakukan mixing maupun rebagging yang menyesuaikan merek atau preferensi pasar.

“Kenapa saya bilang boleh di-mixing? Soalnya memang beras-beras beberapa beras seperti Thailand dan Vietnam itu kan untuk taste kita ini agak sepoh gitu ya, agak pera gitu. Bukannya jelek, agak sepoh itu taste-nya, itu memang harus dicampur mungkin dengan beras-beras di dalam negeri sehingga beras itu nanti bisa sesuai preferensinya,” jelas dia.

Pada bagian lain Febby Novita menceritakan sulitnya Indonesia mendapatkan kontrak impor beras. Menurut dia, hal ini lantaran Indonesia kalah saing dalam penawaran harga dengan Filipina hingga Eropa.

Febby menyebut saat ini mayoritas negara Eropa mulai beralih kepada komoditas beras karena produksi gandum di negaranya sudah terbatas.

“Jadi Eropa belinya lebih tinggi daripada kita. Janganlah jauh-jauh, kita bicara aja Filipina. Harga berasnya lebih tinggi, dia bisa membeli lebih tinggidaripada kita. Ini menariknya untuk beberapa kondisi impor saat ini, tidak segampang yang kemarin-kemarin,” kata Febby.

Mulanya Febby mengungkap sebenarnya Bulog mendapat banyak tawaran impor beras dari beberapa negara. Namun sayang, banyak dari mereka yang secara tiba-tiba membatalkan kontrak.

“Enggak gampang juga ternyata dapat beras, karena ini banyak yang menawarkan, tapi banyak juga di perjalanan yang membatalkan. Maksudnya udah dapat kontrak, mereka batal,” kata dia.

Kendati demikian, ia mengatakan Bulog tak sembarangan memilih beras untuk diimpor. Ada kualifikasi yang harus dipenuhi demi keamanan masyarakat Indonesia. cnn/mb06

 

 

Tags: berasBulogDirektur Bisnis Perum BulogFebby Novita.
Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper