Rabu, Juli 2, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Remaja “Sakit”, Islam Obatnya

by Mata Banua
16 November 2023
in Opini
0

Oleh :Meliana Dewi, S.Tr.Gz (Pemerhati Remaja)

Sungguh miris dan menyesakkan dada baru-baru ini penganiayaan terhadap pesepeda yang dilakukan oleh pelajar atau anak dibawah umur yang duduk disekolah Menengah Atas (SMA). Bahkan korbannya mengalami luka akibat senjata tajam.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\2 Juli 2025\8\8\master opini.jpg

Transformasi Polri dan Filosofi Kaizen

1 Juli 2025
Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran

Polri dan Nilai Ekonomi Keamanan

1 Juli 2025
Load More

Polsek Banjarmasin Tengah menggelar Press Release kasus penganiayaan dengan senjata tajam yang dilakukan beberapa anak di bawah umur di kawasan Jalan Cempaka Besar, Kelurahan Mawar, Kecamatan Banjarmasin Tengah, pada Kamis (13/7/2023) lalu. Ungkap perkara tersebut, dipimpin langsung oleh Kapolsek Banjarmasin Tengah Kompol Pujie Firmansyah bersama Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin Kompol Thomas Afrian dan didampingi Kanit Reskrim Polsek Banjarmasin Tengah Iptu Hendra Agustian Ginting, Senin (7/8/2023).Kompol Pujie Firmansyah menyampaikan, kasus penganiayaan menggunakan senjata tajam tersebut lebih tepatnya terjadi di dekat Kantor LBH Jalan Cempaka Besar, Kelurahan Mawar Kecamatan Banjarmasin Tengah dan melibatkan tiga orang anak dibawah umur atau Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) (klikkalsel.com, 7 Agustus 2023).

“Ketiga ABH itu berinisial MM (17), MRCF (14) dan TN (17),” kata Kapolsek. Dimana ketiganya, saat itu berkeliaran menaiki sebuah sepeda motor dengan menenteng senjata tajam jenis celurit.Hingga sampai di lokasi tersebut, ABH yang duduk paling belakang melihat seorang pesepeda dan kemudian menyabetkan celuritnya ke bagian tubuhnya sehingga menimbulkan dua luka robek di bagian punggung korban (klikkalsel.com, 7 Agustus 2023).

Dari ketiga ABH kasus penganiayaan itu, kata Kapolsek, ada dua orang yang sudah diamankan Polsek Banjarmasin Tengah dan satu orang ABH belum diamankan.“TN ini belum diamankan karena sudah tidak tinggal lagi di Banjarmasin yang mengikuti orang tuanya pindah tempat tinggal keluar pulau Kalimantan,” jelasnya.Dari pemeriksaan sementara, lanjut Kompol Pujei Firmansyah, motif penganiayaan ketiga anak yang masih duduk di Sekolah Menengah Atas (SMA) itu sebagai pelampiasan dari adanya permasalahan keluarga dan pengaruh minuman keras (alkohol) (klikkalsel.com, 7 Agustus 2023).

Penganiayaan oleh anak dibawah umur yang masih duduk disekolah Menengah Atas (SMA) merupakan anak pelajar yang melakukan tindakan kriminal. Penganiayaan tersebut justru membuat orang lain menjadi terluka, tidak hanya itu saja bahkan membuat masyarakat merasa cemas dan merasa was-was, dengan adanya penganiayaan yang dilakukan oleh anak tingkat pelajar SMA tersebut. Padahal mereka termasuk anak terpelajar yang seharusnya menjadi panutan dan menjadi generasi penerus bangsa. Lantas mengapa hal demikian terjadi ? Ternyata dilihat dari faktanya bahwa adanya pelampiasan permasalahan keluarga dan pengaruh minuman keras (alkohol). Adanya permasalahan dalam keluarga, dan berujung tekanan mental dan tidak dikuatkan dengan spritual, justru akan membuat anak cenderung melakukan perbuatan yang tidak pantas untuk dilakukan.

Kenakalan remaja (Juvenile delinquency) adalah suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak ke dewasa.Maraknya kenakalan remaja tidak hanya berujung menjadi tindak pidana atau kejahatan yang merugikan masyarakat bahkan berujung pada psikis dan mental anak tersebut. Faktor-faktor penyebab terjadinya kejahatan yang dilakukan oleh anak dibawah umur dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal (faktor dari dalam diri pelaku seperti intelegentia termasuk pola pikir dan pola sikap, usia, jenis kelamin, kedudukan anak dalam keluarga). Selanjutnya, faktor eksternal (berasal dari dorongan yang datang dari luar diri pelaku seperti faktor keluarga, pendidikan anak dan sekolah, pergaulan anak dan pengaruh media massa/sosial).

Dikalangan remaja hari ini tidak lepas dari sistem sekuler-liberal. Sistem sekuler liberal telah membentuk remaja bermental rapuh dengan orientasi hidup mencapai kebahagiaan dengan standar materi semata. Sistem ini juga gagal membentuk pola pikir dan pola sikap remaja bermental tangguh dengan kepribadian Islam (syakhsyiah Islam) yang matang untuk menjalankan visi dan misi hidupnya sebagai hamba Allah SWT yang taat atas perintah Nya dan menjauhi atas Larangan Nya.Agar bisa menerapkan kehidupan keluarga Islami dengan sempurna (kaffah) yaitu di dalamnya terdapat sakinah (ketenangan), mawaddah (rasa cinta) dan rahmah (kasih sayang) setiap harinya.

Peran orang tua sangatlah penting dalam mendidik anak baik perilaku maupun sikap anak. Orang tua harus memperhatikan dan menasehati tentang akhlak yang baik yaitu akhlakul karimah yang harus ditanamkan dalam diri anak dan akhlak tercela yang harus ditinggalkan. Peran orang tua dalam sebuah keluarga juga tidak hanya sekedar memenuhi nafkah lahiriah anak saja, tetapi yang tidak kalah penting yaitu memenuhi nafkah batinnya untuk membentuk moral dan kepribadian anak dan keluarganya.Tentu tidak hanya sebatas itu saja, ajaklah anak untuk mendekatkan diri pada Allah SWT(taqarrub Ilallah), agar terciptanya keluarga yang rabbani dan bertaqwa kepada Allah SWT, sungguh indah bukan?

Cukuplah Firman Allah SWT sebagai pengingat kita, dalam Al Qur’an surah Al Ahzab ayat 21 yang artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (Rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.

Maka dari itu tentulah lingkungan keluarga akan karakter remaja dibangun dengan pondasi penanaman akidah yang kuat oleh orang tua, pada lingkungan masyarakat, dan ditanamkan untuk taat Kepada Allah SWT yaitu mematuhi atas perintah Nya dan menjauhi atas Larangan Nya , serta sistem pendidikan yang berlandaskan akidah Islam. Diterapkan sistem kehidupan Islam secara Kaffah akan lahir remaja hebat pembawa perubahan dan bermanfaat bagi umat dan Islam. Wallahu A’lam Bishawab

 

 

Tags: penganiayaanPolsek Banjarmasin Tengah
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA