
PARINGIN – Kepala Desa di Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) miliki mobil dinas. Acara penyerahan mobil dinas itu dilaksanakan secara simbolis oleh Bupati Kabupaten Balangan H Abdul Hadi, kemarin.
Kegiatan yang berlangsung di halaman Kantor Bupati Kabupaten Balangan, Paringin Selatan tersebut disaksikan sejumlah pejabat dilingkungan Pemerintah Kabupaten Balangan serta tamu undangan.
Dalam sambutannya, Bupati Abdul Hadi mengatakan, sebagaimana diketahui bersama tanggung jawab sebagai seorang Kepala Desa amatlah besar, Kepala Desa dituntut untuk lebih maksimal, lebih cepat, lebih memudahkan masyarakat untuk mengakses pelayanan.
Bertambahnya fasilitas ini, tentunya harus berdampak dalam peningkatan kinerja dan tingkat kepuasan masyarakat, terhadap kinerja dan pelayanan yang diberikan oleh Kepala Desa.
Dikesempatan itu, Bupati Abdul Hadi mengingatkan kepada Kepala Desa untuk mempergunakan mobil dinas tersebut dengan baik. Karena jika digunakan ke tempat yang tidak semestinya, tentu akan menjadi sorotan masyarakat yang saat ini semakin kritis.
Apabila tampak penggunaannya di luar dinas atau tidak berkaitan dengan tugas sebagai aparatur pemerintah, sorot mata masyarakat akan tertuju kepada pengguna atau pejabat pemegangnya, disertai dengan pikiran yang negatif
“Kita harus malu bila sorot mata dan pikiran yang demikian tertuju pada kita. malu karena menggunakan aset negara, untuk kepentingan di luar tugas negara,” ujarnya.
Pesan ini bukan untuk Kepala Desa saja, tetapi juga berlaku untuk semua aparatur yang dipinjami mobil dinas maupun fasilitas-fasilitas dinas lain, apapun bentuknya.
Menurutnya, jaman sekarang ini setiap orang punya alat di tangan untuk merekam kejadian dan menyebarkannya ke seluruh dunia. Sangat kecil kemungkinannya tidak viral. dan jika sampai viral dengan konotasi negatif, maka Pemerintah Kabupaten Balangan secara keseluruhan yang akan malu dan terkena akibatnya.
Oleh karena itu sebelum terjadi, kita semua dengan penuh kesadaran hendaknya dapat mencegah dan mengantisipasinya. Karena memang itulah salah satu risiko kita memakai fasilitas negara sekecil apapun bentuknya. sehingga dengan memahaminya.
“Diharapkan segalanya dapat berjalan normal, lancar dan lebih bermanfaat sebagaimana yang kita harapkan bersama,” akhirnya.{{awir/mb03]}