Selasa, Agustus 19, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Kementan Kerahkan Sawah Setengah Juta Hektare

by Mata Banua
8 November 2023
in Ekonomi & Bisnis
0
D:\2023\November 2023\9 November 2023\7\7\foto C.jpg
Petani memanen padi menggunakan mesin pertanian, (foto:mb/web)

 

JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan telah mengerahkan perluasan lahan tanam seluas 569.374 hektare di 10 provinsi dalam Gerakan Nasional El Nino sebagai antisipasi penurunan produksi beras nasional.

Artikel Lainnya

D:\2025\Agustus 2025\19 Agustus 2025\7\hal Ekonomi 19 Agustus) )\hal 7 - 2 klm (KIRI).jpg

Harga Emas Antam Turun Jadi Rp1.894.000

18 Agustus 2025
Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran

Puluhan Ribu Ton Gula Petani Tak Terserap

18 Agustus 2025
Load More

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyampaikan saat ini realisasi penanaman di lahan tambahan tersebut telah mencapai 430.235 hektare atau 75,6 persen dari yang ditargetkan Kementan.

“Gernas El Nino diharapkan mampu mengkompensasi penurunan produksi tiga juta ton gabah kering giling (GKG) atau (setara) 1,5 juta ton beras sebagai dampak El Nino,” kata Amran dalam Rapat Kerja Komisi IV DR, Rabu (8/11).

Lebih detail, Amran menjelaskan, dari 10 provinsi yang dijangkau ada enam provinsi utama yang menjadi penyangga dalam mencegah penurunan produksi. Yakni Sumatera Selatan seluas 103.672 hektare, Sulawesi Selatan 80.619 hektare, Jawa barat 67.239 hektare, Jawa Timur 61.132 hektare, Sumatera Utara 57.977 hektare, serta Jawa Tengah 50.017 hektare.

Adapun empat provinsi lainnya merupakan provinsi pendukung. Yakni Kalimantan Selatan 62.880 hektare, Banten 36.435 hektare, Lampung 36 ribu hektare, serta NTB 13.403 hektare.

Amran menjelaskan, Kementan juga melakukan upaya penyediaan pompa air, benih, serta memastikan kelancaran distribusi pupuk di ke 10 wilayah tersebut agar produksi yang diperoleh dapat optimal.

Di satu sisi, lanjut Amran, nantinya akan dilakukan pendampingan pascapanen sehingga target pemenuhan produksi bisa diperoleh. Setidaknya sebagai kompensasi penurunan produksi beras yang akan terjadi imbas El Nino di tahun ini.

Dirinya juga memastikan puncak musim panen rendeng pada awal tahun 2024 akan mundur. Hal itu disebabkan oleh terlambatnya musim taam akhir tahun ini akibat kekeringan ekstrem yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

“Kalau (tanam) mundur satu bulan berarti jatuhnya (panen) April-Mei, dulu kan Maret-April. Mudah-mudahan hujan ini merata,” kata Amran.

Ia tak menyebut berapa volume produksi gabah dan beras yang akan diperoleh pada musim panen mendatang. Namun, Amran optimistis hasil panen akan optimal seiring masuknya musim hujan dan mengisi irigasi persawahan.

“Mudah-mudahan. Kita berdoa semua, tapi yang terpenting sudah mulai hujan,” ujarnya menambahkan.rep/rds

 

 

Tags: Andi Amran SulaimanEl NinoKementanMenteri Pertanian
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA