INDRAMAYU – Harga beras tak kunjung turun. Besaran harga beras di pasaran ditentukan oleh harga gabah di tingkat petani.
Berdasarkan pantauan di Pasar Baru Indramayu, harga beras premium kini di kisaran Rp 13.500-Rp 14 ribu per kilogram, tergantung kualitasnya. Sedangkan beras medium, di kisaran Rp 12 ribu-Rp 13 ribu per kilogram, tergantung kualitasnya.
“Harga ini masih sama seperti harga bulan kemarin, belum ada perubahan,” ujar pemilik kios beras ‘Sumber Waras Putra’ di Pasar Baru Indramayu.
Meski tidak mengalami kenaikan, tapi Hadi menyatakan, harga beras saat ini tergolong tinggi. Untuk beras medium, dalam kondisi normal harganya di kisaran Rp 10 ribu per kilogram dan beras premium Rp 11 ribu per kilogram.
Hadi mengungkapkan, tingginya harga beras itu dipengaruhi oleh harga gabah di tingkat petani. Dia menyebutkan, harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani saat ini mencapai Rp 8.500 per kilogram.
Harga itu jauh lebih tinggi dibandingkan harga pembelian pemerintah (HPP) GKG di penggilingan yang hanya Rp 6.200 per kilogram dan HPP GKG di gudang Perum Bulog Rp 6.300 per kilogram. “Petani matok harga gabahnya tinggi. Mereka tidak mau melepas gabahnya kalau harganya ditawar lebih rendah,” terang dia.
Hadi mengakui, harga beras di pasaran sempat turun Rp 300 per kilogram saat pemerintah menggelontorkan bantuan beras kepada masyarakat pada September. Meski bantuan itu masih berlanjut, namun harga beras tidak terus mengalami penurunan dan tetap bertahan di harga yang sekarang.
Hal yang sama juga diakui pedagang beras di Ruko Taman Adiyasa, Kabupaten Tangerang, Banten, membenarkan harga beras mengalami kenaikan harga. Kenaikan harga bervariasi, antara Rp 2.000 hingga Rp 3.000 per liter. Pedagang ini mengaku kenaikan harga beras memang terjadi. “Kenaikan harga beras sekitar enam bulan terakhir,” kata dia.
Terkait penyebab kenaikan harga karena kehabisan stok, menurut dia, ada beberapa alasan yang menyebabkan harga makanan pokok rakyat Indonesia ini jadi meningkat.
Pertama, harga bahan bakar minyak (BBM) naik, kemudian harga pupuk juga meningkat, dan tidak menutup kemungkinan harga benih padi yang juga ikut naik. “Karena kami mendapatkan beras ini dari petani Karawang langsung. Sehingga, kalau ditanya masalah stok yang jadi penyebab kenaikan harga, sebenarnya tidak ada pengaruhnya,” kata dia.
Sebelumnya, Pemerintah pada Maret 2023 lalu, telah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) beras medium sebesar Rp 10.900 per kilogram (kg)-Rp 11.800 per kg. Adapun harga riil beras medium saat ini tengah melonjak hingga lebih dari Rp 13 ribu per kg, berdasarkan catatan Badan Pangan Nasional.
Sementara itu, HET untuk beras premium, sebesar Rp 13.900 per kg-Rp 14.800 per kg. Adapun harga riil beras premium saat ini sudah dhargai sekitar Rp 15 ribu per kg. rep/mb06