BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan menambah alat deteksi dini peringatan bencana atau “early warning system” (EWS) terutama untuk musibah banjir dan tanah longsor.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel, R Suria Fadliansyah melalui Kasubbag Kesiapsiagaan, Ariansyah di Banjarbaru, Jumat menyampaikan penambahan alat EWS ini bekerjasama dengan Dinas PUPR Kalsel. “Penambahan di beberapa tempat di sejumlah daerah,” ujarnya.
Menurut dia, potensi bencana di provinsi ini dihadapkan dengan kondisi musim, saat musim kemarau bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). “Saat ini mulai musim hujan, potensi bencana banjir dan tanah longsor,” ucap Ariansyah.
Ariansyah menyatakan, kesiapsiagaan sejak dini harus dilakukan sehingga pengecekan dan penambahan EWS yang ada di sejumlah daerah sudah selayaknya dilaksanakan saat ini.
“Tindaklanjut ini dilaksanakan pengecekan alat di masing-masing kabupaten agar dapat berfungsi optimal pada saat memasuki musim hujan,” tutur Ariansyah.
Dengan bantuan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalsel, ucap Ariansyah, maka ditambah lagi alat tersebut untuk mengoptimalkan itu.
Disampaikan dia, penempatan lokasi alat EWS Tahun Anggaran 2022 ada 35 unit tersebar pada 32 desa. “Semua berada di sepuluh kabupaten sebanyak 35 unit EWS tersebut ditempatkan,” ungkap Ariansyah.
Adapun titik lokasinya meliputi Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) sebanyak dua unit di dua desa, Kabupaten Banjar sebanyak empat unit (empat desa), Kabupaten Tabalong sebanyak dua unit (dua desa), Kabupaten Tanah Bumbu sebanyak enam unit (tiga desa).
Kemudian, Kabupaten Balangan sebanyak dua unit, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) satu unit, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) sebanyak tiga unit, Kabupaten Tapin sebanyak lima unit, Kabupaten Tanah Laut sebanyak tujuh unit dan Kabupaten Kotabaru sebanyak tiga unit untuk tiga desa. an/ani