TANAH BUMBU – Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhammad Yani Helmi, mengapresiasi upaya Pemprov Kalsel dalam mewariskan nilai kesenian budaya kepada generasi muda.
Apresiasi disampaikan wakil rakyat akrab disapa Paman Yani itu, saat menghadiri penyerahan bantuan seperangkat alat musik Gamelan Banjar dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalsel, di SMK Negeri 2 Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu, Rabu (25/10).
Menurut Paman Yani, Kalsel memiliki beragam budaya dan kesenian yang sudah sepatutnya dirawat dan dilestarikan.”Budaya itu memiliki makna yang luas. Salah satunya yakni kesenian musik. Sebagai masyarakat Banjar, kita harus bangga dengan kesenian musik yang diciptakan oleh leluhur kita,” ujar Paman Yani.
Legislator Daerah Pemilihan (Dapil) VI meliputi Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru itu, menilai di tengah gempuran teknologi seperti sekarang, generasi muda khususnya para pelajar harus mengetahui tentang beragam jenis musik yang ada di Kalsel seperti Gamelan Banjar dan Musik Panting.
Terlebih, Gamelan Banjar sendiri telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO pada tahun 2021 lalu.”Ini tentunya menjadi kewajiban kita sebagai pemangku kebijakan untuk terus melestarikannya dan mengimplementasikannya kepada para pelajar,” imbuh Paman Yani.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kalsel Raudhati Hildayati, mengatakan, ada 4 sekolah di Kabupaten Tanah Bumbu, yang menjadi lokus mereka dalam pengadaan alat musik Gamelan Banjar, yakni SMKN 2 Simpang Empat Tanah Bumbu, SMKN 1 Simpang Empat, SMAN 1 Sungai Loban dan SMAN 1 Angsana.
“Dengan pemberian satu paket Gamela Banjar ini tentunya memberikan sarana dan prasarana siswa untuk mempelajari, mempraktekkan, dalam rangka melestarikan budaya Banjar melalui alat musik tradisional Gamelan Banjar,” katanya.
Di lokasi sama, Kepala Sekolah SMKN 2 Simpang Empat Tanah Bumbu, Ika Yuliana, berterimakasih kepada Disdikbud Kalsel karena telah memberikan bantuan dalam upaya melestarikan budaya Banjar yang diciptakan oleh nenek moyang.
“Untuk seni budaya dan seni musik itu masuk salah satu mata pelajaran. Kebetulan juga nilai kesenian disini sangat kental, karena antusias pelajar sangat tinggi terhadap seni,” ungkapnya.rds