Rabu, Juli 2, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Pengidap Kanker Anak Mungkin Hadapi Tantangan Kesehatan Saat Dewasa

by matabanua
11 Oktober 2023
in Mozaik
0
D:\2023\Oktober 2023\12 Oktober 2023\11\Halaman 1-11 Kamis\pengidap.jpg
(foto:mb/web)

 

Para peneliti memperingatkan bahwa mereka yang menderita kanker pada masa kanak-kanak kemungkinan besar akan menghadapi tantangan kesehatan fisik dan mental saat dewasa.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\2 Juli 2025\11\Halaman 1-11 Rabu\masak.jpg

Masak Sambal Bikin Bersin, Ini Trik Jitu Mengatasinya

1 Juli 2025
D:\2025\Juli 2025\2 Juli 2025\11\Halaman 1-11 Rabu\5 manfaat.jpg

5 Manfaat Tidur Siang Pendek Menurut Riset Kesehatan

1 Juli 2025
Load More

Dilaporkan lama Gulf News, Minggu (8/10), penelitian ini mendokumentasikan berbagai kekhawatiran bagi para penyintas kanker muda, mulai dari masalah hormon hingga tantangan kesehatan reproduksi, masalah otot dan tulang, gangguan kognitif, dan masih banyak lagi. Peneliti meninjau 73 studi, termasuk 39 studi kohort, yang dipublikasikan di jurnal JAMA.

Di antara para penyintas kanker masa kanak-kanak yang kemudian mengalami masalah kesehatan, tulis para peneliti, sekitar sepertiganya akan mengalami masalah kesehatan kronis yang parah atau berpotensi mengancam nyawa, yang paling umum adalah kelainan endokrin, neoplasma (pertumbuhan abnormal) dan penyakit kardiovaskular.

Banyak kanker baru muncul di tempat yang telah menjalani radiasi selama pengobatan, dengan bidang radiasi di dada, otak, leher, dan perut atau panggul mempunyai risiko lebih tinggi. Pasien yang pernah mendapatkan radiasi dosis tinggi berisiko mengalami berbagai hal mulai dari kanker payudara hingga tumor sistem saraf pusat dan karsinoma sel basal.

“Anak dengan diagnosis mengidap tumor otak, diobati dengan iradiasi tengkorak atau yang menjalani transplantasi sel induk hematopoietik alogenik yaitu pengobatan yang memberikan sel induk dari donor yang sehat ke penerima yang sakit, berada pada risiko tertinggi,” tulis para peneliti.

Kesehatan mental juga menjadi perhatian para peneliti, dengan tingkat depresi berkisar antara 2,3 hingga 40,8 persen dibandingkan dengan rata-rata nasional di Amerika Serikat sebesar 9,6 persen.

Risiko bunuh diri juga lebih tinggi terjadi pada mereka yang pernah menderita kanker saat masih anak-anak, dengan risiko tertinggi pada orang berusia 28 tahun ke atas. Dibandingkan dengan populasi umum, orang dewasa yang selamat dari kanker pada masa kanak-kanak memiliki risiko kematian akibat bunuh diri 1,4 kali lebih tinggi dibandingkan orang dewasa yang tidak pernah sakit saat masih anak-anak.

Para peneliti merekomendasikan agar para penyintas menerima perawatan seumur hidup yang berfokus pada promosi kesehatan dan deteksi dini potensi komplikasi dari pengobatan kanker mereka.ant

 

Tags: kankerTumor otak
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA