BANJARMASIN – Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor atau Paman Birin mengharapkan potensi zakat, infaq dan sedekah (ZIS) di banua dapat dimaksimalkan sebagai alternatif solusi bagi pengentasan kemiskinan dan perwujudan kesejahteraan masyarakat.
Hal itu tertuang dalam sambutan tertulis dibacakan Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar pada pembukaan Rapat Koordinasi Daerah Zakat se-Kalimantan Selatan tahun 2023 di Hotel Rattan Inn Banjarmasin, Rabu (11/10).
Paman Birin mengatakan, Baznas Provinsi Kalimantan Selatan sebagai sebuah organisasi dapat meningkatkan penerimaan zakat, serta dapat meningkatkan kualitas pengelolaan zakat bagi masyarakat mustahik di banua, Kalsel Babussalam.
“Potensi yang luar biasa dimiliki oleh Kalimantan Selatan tersebut harus dapat dimaksimalkan agar dapat bersama-sama, mengentaskan kemiskinan, terlebih kemiskinan ekstrem di banua kita,” katanya.
Paman Birin menuturkan, sebagai sebuah lembaga negara, Baznas juga tidak bisa lepas dari administrasi maupun regulasi, begitu juga dengan lembaga zakat resmi lainnya yang menghimpun zakat umat, harus dapat dipertanggungjawabkan, baik secara syar’i maupun secara administrasi.
Menurut Paman Birin, hal penting lainnya yang harus diperhatikan dan menjadi tanggung jawab kita bersama yaitu potensi zakat yang besar ini, jangan sampai dimanfaatkan dan disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
“Kita terus memberikan edukasi kepada masyarakat, terkait kesadaran masyarakat dalam menunaikan kewajiban zakat, penyaluran harus hati-hati dan lebih baik melalui lembaga negara maupun lembaga resmi yang diberi izin oleh negara,” ungkap Paman Birin.
Paman Birin berharap, melalui kesempatan ini, keberadaan baznas mampu memainkan perannya dalam pengelolaan zakat yang lebih profesional dan sebagai mitra pemerintah, diharapkan memiliki strategi dan cara yang dapat terus meningkatkan penerimaan dan pengelolaan zakat.
Sejarah pernah mencatat kejayaan suatu negeri, kesejahteraan masyarakat dapat dicapai dengan pengelolaan zakat yang sangat baik oleh negara.
“Kita sangat optimis, sistem zakat akan mampu memberikan alternatif solusi bagi pengentasan kemiskinan dan perwujudan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Ketua Baznas Provinsi Kalsel, H Irhamsyah Safari mengatakan Rakorda Baznas se-Kalsel ini sebagai tindak lanjut Rakornas Baznas se Indonesia yang dilaksanakan pada 20-23 september 2023 lalu di Jakarta.
Selain itu, melalui Rakorda ini juga dilakukan evaluasi pengelolaan zakat, infaq dan sadaqah 2023 dan penyusunan rencana kerja anggaran tahunan serta rencana kerja 2024.
“Masing-masing Baznas Kabupaten dan kota menetapkan target pengumpulan ZIS tahun 2024, setelah dikompilasi se-Kalsel sebesar Rp88 milyar lebih dan khusus Baznas Provinsi Kalsel ditarget Rp33,6 miliar,” katanya.
Menyinggung realisasi pengumpulan zakat, infak dan sedekah di Kalsel, Irham (sapaan akrabnya) menyebutkan hingga awal Oktober 2023 ini terealisasi sekitar Rp24 miliar atau sekitar 90 persen dari target sebesar Rp26 miliar. end/adpim/ani