
BANJARMASIN – Disbudporapar Kota Banjarmasin bersama Dewan Kesenian setempat akan menggelar Aruh Sastra Kalimantan Selatan ke-20 Tahun 2023.
Event yang melibatkan banyak pelaku dan pegiat sastra se- Kalimantan Selatan itu, rencananya berlangsung mulai tanggal 27 hingga 29 Oktober mendatang.
Sebagai tuan rumah, Kota Banjarmasin sudah mempersiapkan berbagai even kesenian lokal dengan mengangkat tema isu lingkungan “Sastra Sungai ke Sungai Sastra”.
Kepala Bidang Kebudayaan Disbudporapar Zulfaisal Putera didampingi Ketua Dewan Kesenian Banjarmasin Hajriansyah dan Akademisi Sastra ULM Dewi Alfianti mengungkapkan, even ini bertujuan untuk lebih memperkenalkan dan mendekatkan kepada masyarakat tentang seni sastra.
“Salah satu tujuan kita bersastra itu untuk bisa memikat orang-orang awam bahwa sastra itu indah, sastra itu nikmat,” ungkap Zulfaisal.
Menurutnya, ini merupakan momen yang pas bagi kota Banjarmasin untuk dapat membawa nuansa dan semarak yang berbeda dari penyelenggaraan Aruh Sastra Kalimantan Selatan di Kabupaten/kota sebelumnya.
“Yang jelas seluruh tamu undangan, sastrawan yang kita hadirkan akan dikumpulkan dalam satu hotel secara terpusat, dan ini pertama belum pernah ada di 19 ASKS yang lalu,” kata Zulfaisal Putera.
Pihaknya juga akan mengumpulkan semua sastrawan hingga hari terakhir, yang akan dimeriahkan oleh bintang tamu spesial di bidang kesenian sastra.
Sementara, Hajriansyah menyebut bahwa Aruh Sastra Kalimantan Selatan Ke-20 merupakan titik balik kebangkitan Aruh Sastra berikutnya.
Ia berharap para peserta yang dihadirkan nanti tidak lagi terbatas pada wilayah Kalimantan Selatan. Melainkan dari segi cakupan dapat meluas, di samping tetap mempertahankan kegiatan-kegiatan yang bersifat pakem atau rutin digelar.
“Dengan dukungan Disbudporapar kita sudah menyiapkan banyak hal, biasanya yang pakem hadir itu seperti lomba-lomba sastra, seminar diskusi, pagelaran sastra serta penerbitan buku,” ujarnya.
Event ini akan menghadirkan 15 orang perwakilan sastrawan dri 13 Kab/kota itu pun juga akan menghadirkan sejumlah narasumber maupun bintang tamu skala nasional di bidang sastra.
“Selain pagelaran sastra, rencana akan diisi dengan sidang pleno, seminar nasional dan diskusi panel, wisata sungai bagi para tamu, gelar puisi, madihin, serta ragam yang terkait dengan kesastraan,” ujarnya.
Harapannya dengan mengangkat tema yang memuat isu-isu lingkungan baik secara harfiah maupun simbolik, yang kemudian bisa menghadirkan perasaan, gambaran dan wawasan tentang filosofi sungai sebagai bagian dari sastra sungai, hingga masuk ke sungai sastra (Global),” tambah Hajri.
Selain itu, yang menjadi pembeda dari gelaran ASKS Ke-20 Banjarmasin ialah hadirnya perlombaan di tingkat Regional Kalimantan meliputi manuskrip puisi, penulisan novel serta lomba kritik sastra. via