BANJARMASIN – Hujan lebat telah mengguyur kota Banjarmasin pada Minggu (8/10) sore. Nyatanya turunnya hujan tersebut tak mempengaruhi terhadap berkurangnya kabut asap, akibat dari kebakaran hutan dan lahan (kahutla)
Pantauan pada Senin (9/10) pagi, kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih menyelimuti Kota Banjarmasin, terutama di kawasan perbatasan Banjarmasin seperti A Yani KM 6, atau Handil Bakti.
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin, Alive Yoesfah Love, hujan lebat selama hampir tiga jam pada Minggu kemarin, memang tak mempengaruhi berkurangnya kabut asap yang sudah lebih sepekan menyelimuti kota ini.
“Memang hujan sih, tapi sepertinya tak berpengaruh banyak terhadap berkurangnya kabut asap di sini,” ujar Alive, Senin (9/10).
Ia mengatakan, kabut asap di kota ini merupakan kiriman dari tiga daerah tetangga yakni Kabupaten Banjar, Kabupaten Batola dan Kota Banjarbaru. “Sehingga jika hujannya hanya terjadi di seputaran Banjarmasin sepertinya tak berpengaruh besar, “jelasnya.
Lain halnya jika hujan juga terjadi di tiga daerah tersebut, terutama pada kahutla sebagai titik api penyebab kabut asap. “Kemungkinan akan memberikan pengaruh signifikan atau dapat mengurangi kabut asap di kota ini, “katanya.
Saat ini, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) masih berada di atas 107-116 pm atau kategori kuning (waspada) tidak sehat. “Indeks ini yang dipantau setiap jam atau terjadi perubahan iklim,” katanya.
Sementara, mulai Senin kemarin, pelajar dari tingkat PAUD, SD dan SMP di Banjarmasin kembali melakukan pembelajaran tatap muka secara terbatas. Yakni masuk sekolah pukul 09.00 hingga pukul 12.00 Wita, meskipun kabut asap masih tebal. via