JAKARTA – Warga Bukittinggi, Sumatera Barat, menemukan beras berbahan plastik atau sintetis.
Salah satu warga bernama Dessi mengatakan beras tersebut terlalu putih, cepat mengeras dan basi, serta berderai. Ia pun mengalami sejumlah gejala usai mengonsumsi beras yang dijual Rp5.000 per kg itu.
“Radang tenggorokan, pusing, dan demam tinggi. Itu yang saya rasakan selama dua pekan setelah memakan beras ini,” kata Dessi, dikutip dari Antara.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bukittinggi lantas meminta warga untuk melaporkan informasi peredaran beras itu ke Dinas Pertanian dan Pangan Kota Bukittinggi untuk nantinya dilaksanakan uji laboratium. Warga juga diminta untuk tidak panik dan membeli beras hanya dari agen resmi.
“Kita mengimbau agar masyarakat membeli beras di tempat langganan dan terpercaya, serta jangan tergiur dengan beras yang murah, selain dari program pemerintah dan lembaga resmi,” kata Walikota Bukittinggi Erman Safar.
Terpisah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut cadangan beras di gudang Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) masih kurang hingga saat ini.
Jokowi mengatakan akan ada impor beras hingga akhir tahun. Dia berkata impor dilakukan karena produksi beras berkurang lantaran kemarau panjang el nino.
“Memang masih kurang sehingga dari stok yang ada di Bulog saat ini 1,7 juta ton, masih menambah lagi, sampai akhir tahun kira-kira 1,5 juta ton,” kata Jokowi.
Pada saat bersamaan, pemerintah juga memastikan lahan-lahan pertanian dalam negeri bisa dioptimalkan. cnn/mb06