Mata Banua Online
Sabtu, November 1, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Tak Bergejala, Waspadai Bahaya Lemak Hati

by matabanua
25 September 2023
in Mozaik
0
D:\2023\September 2023\26 September 2023\11\11\tak.jpg
(foto:mb/web)

 

Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI R.A. Adaninggar Primadia Nariswari mengimbau masyarakat waspada akan bahaya perlemakan hati karena tidak bergejala di tahap awal.

Berita Lainnya

D:\2025\Oktober 2025\31 Oktober 2025\11\Halaman 1- 11 Jumat\awas.jpg

Awas, Stres Kronis Bisa Picu GERD, Peradangan, hingga Autoimun

30 Oktober 2025
D:\2025\Oktober 2025\31 Oktober 2025\11\Halaman 1- 11 Jumat\ini dia.jpg

Ini Dia Orang-orang yang Sebaiknya Rutin Minum Air Kelapa

30 Oktober 2025

“Fatty liver (perlemakan hati) dalam 80-90 persen kasus gak ada gejalanya, kecuali jika banyak banget (lemaknya),” katanya dalam acara gelar wicara terkait perlemakan hati yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu (20/9/2023).

Ia menjelaskan perlemakan hati diakibatkan oleh cadangan lemak berlebih yang disimpan tubuh pada organ hati (lever).

Adapun cadangan lemak berlebih tersebut, ungkap dia, tak bergejala pada manusia, lantaran organ tubuh manusia memiliki sistem kompensasi tertentu untuk bekerja lebih dari yang seharusnya.

Kompensasi tersebut, jelas dia, dapat mempertahankan fungsi organ tubuh untuk bekerja seperti biasa, namun dengan tingkat kompensasi yang berbeda. Menurutnya, hal ini lah yang mengakibatkan seolah-olah penyakit menjadi tak bergejala.

“Misalnya ada yang mengatakan saya gak apa-apa nih gemuk, makan gula banyak, tidak sakit. Artinya itu dalam keadaan tubuh sedang berkompensasi,” ujarnya.

Ketika sudah berada pada tahap dekompensasi, lanjut dia, maka terjadilah gejala-gejala perlemakan hati, yang umumnya mirip seperti gejala pada penderita hepatitis.

Gejala perlemakan hati, kata dia, terasa seperti perut begah, lemas, serta perasaan mudah mengantuk yang lebih dari biasanya. Jika perlemakan hati didiamkan dalam waktu yang lama, sambungnya, maka dapat menyebabkan sirosis dan kanker hati.

Oleh karena itu, dia mengimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap perlemakan hati dengan mengonsumsi makanan bergizi dan berolahraga secara rutin.

Selain itu, ia juga mengimbau kepada masyarakat yang memiliki faktor risiko perlemakan hati untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, terutama dengan alat ultrasonografi (USG) untuk mengetahui tanda perlemakan hati dalam tubuh.ant

 

 

Tags: Lemak Hatilever
Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper