Jumat, Juli 11, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Mengenalkan Penulis Sastra Anak

by matabanua
24 September 2023
in Opini
0
D:\2023\September 2023\25 September 2023\8\8\8\Oleh Hamidulloh Ibda.jpg
Hamidulloh Ibda (Dosen Pengampu Mata Kuliah Pembelajaran Sastra Anak Prodi PGMI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan INISNU Temanggung)

 

Bagi anak, mengenal pengarang sastra anak menjadi penting selain mengenal karya sastra anak itu sendiri. Melalui mengenal pengarang sastra anak, mereka bisa membaca, belajar, dan mengetahui ciri atau karakteristik dari karya sastra masing-masing. Di Indonesia sendiri, banyak pengarang sastra anak yang belum “membumi”. Saya sebut belum “membumi” karena sangat sedikit yang tahu tentang nama-nama pengarang sastra tersebut. Maka, perlu dikenalkan pengarang sastra anak agar ada generasi penerusnya.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\11 Juli 2025\8\8\master opini.jpg

Menuju Negeri Bersih dan Berdaya

10 Juli 2025
D:\2025\Juli 2025\11 Juli 2025\8\8\Nur Alfa Rahmah.jpg

Indonesia Darurat Perundungan Anak: Mencari Solusi Sistemik

10 Juli 2025
Load More

Keunikan Penulis Sastra Anak

Di belahan dunia, kita mengenal sejumlah penulis sastra anak namun belum “membumi” juga. Oleh karena itu, sebelum membumikan pengarang-pengarang sastra anak, kita perlu mengkaji karakteristik mereka. Sebab, karya sastra sangat berbeda dengan karya tulis jurnalistik, karya tulis ilmiah, maupun karya digital. Penulis karya sastra anak memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dari penulis karya sastra untuk dewasa.

Pertama, bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Penulis karya sastra anak menggunakan bahasa yang sederhana dan jelas agar anak-anak dapat dengan mudah memahami cerita dan pesan yang disampaikan. Penggunaan kosakata yang sesuai dengan tingkat usia pembaca sangat penting.

Kedua, tema yang sesuai dengan minat anak-anak. Cerita anak-anak seringkali memiliki tema yang berkaitan dengan pengalaman dan minat anak-anak, seperti persahabatan, petualangan, keberanian, dan pertumbuhan pribadi. Tema-tema ini dapat membantu anak-anak memahami dunia mereka dengan lebih baik.

Ketiga, karakter yang kuat dan berkembang. Penulis karya sastra anak cenderung menciptakan karakter utama yang dapat diidentifikasi oleh anak-anak. Karakter ini seringkali menghadapi masalah dan mengalami pertumbuhan atau perubahan selama cerita berlangsung, memberikan pesan-pesan moral atau pembelajaran kepada pembaca.

Keempat, pengetahuan tentang perkembangan anak. Penulis karya sastra anak harus memahami tahap-tahap perkembangan anak, baik fisik maupun psikologis. Mereka harus dapat menyesuaikan bahasa dan tema cerita agar sesuai dengan pemahaman dan minat anak-anak pada usia tertentu.

Kelima, pesan moral atau pendidikan. Banyak karya sastra anak mengandung pesan moral atau pendidikan yang disampaikan secara subtil melalui cerita. Penulis karya sastra anak dapat menggunakan cerita-cerita ini sebagai sarana untuk mengajarkan nilai-nilai penting seperti kejujuran, persahabatan, kerja sama, dan lain-lain.

Keenam, penggunaan imajinasi. Penulis karya sastra anak sering mendorong anak-anak untuk menggunakan imajinasi mereka dengan menghadirkan dunia yang fantastis atau mengandung unsur-unsur imajinatif dalam cerita mereka.

Ketujuh, menghormati audiens atau pembaca. Penulis karya sastra anak harus menghormati pemahaman dan perasaan anak-anak, tidak mengesampingkan atau meremehkan pemikiran mereka. Mereka harus mampu menghubungkan dengan audiens mereka. Kedelapan, kelucuan dan hiburan. Buku anak-anak seringkali memiliki elemen-elemen lucu dan hiburan untuk menjaga minat anak-anak dalam membaca. Humor anak-anak bisa sangat beragam, tergantung pada usia dan budaya mereka.

Kesembilan, menghormati keberagaman. Penulis karya sastra anak sering memasukkan elemen-elemen yang mencerminkan keberagaman budaya, ras, dan latar belakang dalam cerita mereka untuk memastikan bahwa anak-anak dari berbagai latar belakang dapat merasa diperhatikan dan diwakili.

Kesepuluh, ilustrasi yang menarik. Buku-buku anak-anak sering dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik dan mendukung cerita.

Ilustrasi ini dapat membantu anak-anak memahami cerita, mempertahankan minat mereka, dan memperkaya pengalaman membaca mereka. Dalam rangka menulis karya sastra anak yang berkualitas, sangat penting bagi penulis untuk tetap terhubung dengan pengalaman dan perspektif anak-anak serta menghormati dunia mereka.

Penulis Sastra Anak di Dunia

Sejumlah buku jarang menyebut sub bab khusus tentang nama-nama penulis karya sastra anak. Artinya, hal ini membuat pembaca buku-buku tersebut juga tidak tahu nama-nama penulis karya sastra anak. Ah ya mbuh. Bagi saya tidak masalah. Dari sejumlah kajian, saya menemukan nama-nama penulis karya sastra anak.

Pertama, Dr. Seuss: Theodor Geisel, yang lebih dikenal sebagai Dr. Seuss, adalah penulis Amerika Serikat yang terkenal dengan bukunya yang penuh dengan rima dan imajinasi yang kreatif. Beberapa karya terkenalnya termasuk “The Cat in the Hat,” “Green Eggs and Ham,” “Oh, the Places You’ll Go!,” dan “How the Grinch Stole Christmas!”

Kedua, Astrid Lindgren. Ia adalah penulis asal Swedia ini terkenal karena buku-bukunya tentang karakter Pippi Longstocking. Selain itu, karyanya yang terkenal lainnya termasuk “Ronja the Robber’s Daughter,” “Emil of Lönneberga,” dan “The Brothers Lionheart.”

Ketiga, Hans Christian Andersen: Dia dikenal sebagai salah satu penulis sastra anak paling terkenal di dunia. Karya-karyanya yang terkenal antara lain “Putri Duyung,” “Cinderella,” “The Little Mermaid,” dan “Thumbelina.”

Keempat, J.K. Rowling. Ia merupakan penulis asal Inggris ini menciptakan fenomena global dengan seri buku “Harry Potter.” Dalam seri ini, Rowling menggabungkan dunia sihir dengan petualangan para penyihir muda, yang telah menjadi salah satu cerita anak paling sukses dalam sejarah.

Kelima, Roald Dahl. Ia merupakan penulis asal Inggris ini dikenal karena kisah-kisah yang menggabungkan elemen fantasi dengan humor gelap. Beberapa karyanya yang terkenal adalah “Charlie and the Chocolate Factory,” “Matilda,” “The BFG,” dan “James and the Giant Peach.” Keenam, Lewis Carroll. Ia merupakan penulis asal Inggris ini terkenal karena novelnya yang klasik, “Alice’s Adventures in Wonderland.” Kisah petualangan Alice di dunia aneh dan ajaib telah menjadi salah satu cerita anak yang paling dicintai sepanjang masa.

Penulis Sastra Anak di Indonesia

Lalu, bagaimana dengan penulis sastra anak di Indonesia? Nama-nama di atas hanya beberapa contoh penulis sastra anak yang terkenal. Tentu saja, ada banyak lagi penulis yang menghasilkan karya sastra yang menarik dan inspiratif untuk anak-anak di seluruh dunia. Di Indonesia, ada beberapa penulis sastra anak yang terkenal.

Pertama, Pramoedya Ananta Toer. Bagi saya, ia selain penulis karya sastra yang mendunia, Pram juga menulis karya sastra anak. Meski kurang dipahami, namun karyanya seperti “Bumi Manusia” maupun “Anak Semua Bangsa” sangat relevan untuk anak-anak maupun remaja.

Kedua, Djenar Maesa Ayu. Ia meskipun dikenal sebagai penulis dewasa, Djenar Maesa Ayu juga menulis beberapa buku anak, seperti “Jokowi: Si Lelaki Miskin yang Menjadi Presiden” yang membahas perjalanan hidup Presiden Joko Widodo.

Ketiga, Clara Ng. Penulis ini dikenal melalui karya-karyanya yang mengangkat tema-tema anak, seperti “Saranghae”, “Sandy Goes to School”, dan “Sepotong Senja untuk Pacarku”.

Keempat, Faza Meonk. Penulis muda ini telah menulis beberapa buku anak, di antaranya “Legenda Si Kancil” dan “Petualangan Cumi-Cumi”.

Kelima, Fitri Fauziyah. Penulis ini telah menghasilkan beberapa buku anak, termasuk “Dzal, Anak Pembawa Berkah” dan “Mika, Bocah Pemberani di Negeri Dongeng”.

Keenam, Ninit Yunita. Penulis ini terkenal melalui buku-buku cerita anaknya, seperti “Kita Semua Anak Negara” dan “Ayah, Ibu, dan Karina”.

Ketujuh, Andrea Hirata. Penulis ini dikenal melalui novel bestseller “Laskar Pelangi” yang kemudian diadaptasi menjadi film. Karya-karyanya sering mengangkat cerita tentang masa kecil dan dunia anak. Kedelapan, Tere Liye. Ia selain menulis novel untuk dewasa, Tere Liye juga menulis beberapa buku anak, seperti “Negeri Para Bedebah” dan “Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah”.

Tentu saja masih banyak penulis lainnya yang juga memiliki karya-karya sastra anak yang menarik. Jika ada lagi, penulis masih membutuhkan masukan agar menambah khazanah penulis, pengarang, atau sastrawan anak. Sebab, sastra anak bukan sekadar yang ditulis ataua dikarang oleh anak. Lebih dari itu, lebih dominan karya sastra anak ditulis orang-orang dewasa. Ada pendapat lain?

 

 

Tags: Dosen Pengampu Mata Kuliah Pembelajaran Sastra Anak Prodi PGMIHamidulloh Ibdasastra anak
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA