Rabu, Juli 2, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Jam Masuk Sekolah Diundur

by matabanua
12 September 2023
in Banjarbaru, Kotaku
0
D:\2023\September 2023\13 September 2023\5\hal 5\hal 5\kabut asap.jpg
KABUT asap yang terjadi di Banjarbaru pada pagi hari, sehingga Disdik setempat memundurkan jadwal masuk sekolah bagi siswanya.(foto:mb/ jejakrekam)

 

BANJARBARU – Maraknya kebakaran hutan dan lahan, akibatkan Kota Banjarbaru dikelilingi pekat kabut asap setiap paginya. Kabut asap tersebut tak hanya sempat mempengaruhi keterlambatan jadwal pener­bangan, namun sejumlah sekolah di wilayah Kecamatan Liang Anggang dan Landasan Ulin ter­paksa memundurkan jam masuk belajarnya menyesuaikan dengan Surat Edaran (SE) bernomor 400.3.1/2142/Set/Disdik.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\2 Juli 2025\5\hal 5\Muhammad Yamin - Copy.jpg

Walikota Prihatin Minimnya Peserta Didik Baru

1 Juli 2025
D:\2025\Juli 2025\2 Juli 2025\5\hal 5\Panitia Khusus (Pansus) I DPRD Provinsi Kalimantan Selatan - Copy.jpg

Pansus I Finalisasi Raperda Pedoman Pembentukan Produk Hukum Daerah

1 Juli 2025
Load More

Dalam surat edaran tersebut berisi 7 poin tindak lanjut dari kondisi kepekatan kabut asap maupun musim kemarau panjang yang tengah melanda di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Dari tujuh poin surat edaran tersebut, satu poin di antaranya mengundur jam masuk sekolah pada pukul 08.30 Wita setiap hari.

“Surat ini sudah ditembuskan ke semua sekolah di Banjar­baru,” ucap Kepala Disdik Kota Banjarbaru Dedy Sutoyo, kepada jejakrekam.com.

Sehingga dengan dikeluar­kan­nya SE tersebut, Dedy berharap anak-anak bisa ter­hindar dari serangan penyakit ISPA karena asap karhutla.

“Kesehatan anak nomor satu, kami tidak ingin ana-anak yang niatnya belajar malah terkena penyakit akibat kabut asap. Jadi pembelajaran dimulai pukul 08.30 Wita saat kabut asap sudah mulai berkurang,” terangnya.

Ia juga meminta, kepada semua pihak sekolah yang ada di Kota Banjarbaru selalu menyiapkan UKS nya, untuk berjaga-jaga apabila ada anak yang terkena penyakit ISPA khususnya di wilayah Liang Anggang dan Landasan Ulin yang kabut asapnya sangat tebal.

“Kami juga memberikan kebebasan kepada pihak sekolah terkait jam pulang sekolah untuk mengutamakan keselamatan anak,” ujarnya.

Adapun berdasar data satuan pendidikan, terdapat puluhan sekolah di Banjarbaru yang berada di lokasi rawan kabut asap yakni jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) ada 8 sekolah, Sekolah Dasar (SD) 31 sekolah, dan Taman Kanak-kanak (TK) 56 sekolah.

“Kalau dirasa tidak memung­kinkan melakukan pembelajaran, silahkan libur dan melakukan pembelajaran dari rumah, kepu­tusan ini kami serahkan ke masing-masing sekolah,” jelasnya.

Salah satu sekolah yang memundurkan jam masuknya ke jam 08.30 Wita adalah SDN 1 Landasan Ulin Utara.

“Lebih siang dari biasanya, sesuai arahan Dinas Pendidikan, karena pagi selalu kabut tebal,” kata Kepala SDN 1 Landasan Ulin Utara, Suwardi belum lama tadi.

Hal tersebut dilakukan lantaran dalam beberapa hari terakhir, sekolah yang berada di Jalan Sukamara, Kecamatan Landasan UlinUtara itu selalu dikepung kabut asap.

“Saking tebalnya pantauan cctv kami di sekolah, setiap pukul 6 pagi itu semuanya putih. Tidak kelihatan apapun, jadi kami umumkan ke orang tua lewat grup WA bahwa jam masuk sekolah diundur sampai 08.30 Wita,” ujarnya.

Selain jarak pandang, me­nurut Suwardi, pihaknya juga tidak ingin mengambil risiko jika tetap memaksakan anak didiknya bersekolah di tengah kabut asap.

“Kami rasa juga berbahaya bagi kesehatan siswa, takutnya ada siswa yang sakit karena keseringan terhirup kabut asap ini,” katanya.

Meski demikian menurut Suwardi pihaknya tidak mem­permasalahkan bagi siswa yang datang lebih awal ke sekolah, karena harus mengikuti jam kerja orangtua

“Tetap ada guru yang bertu­gas mengawasi anak-anak yang datang lebih awal, atau jam nor­mal masuk sekolah,” jelasnya.

Selain menyesuaikan jam masuk sekolah, untuk mengu­rangi dampak asap Karhutla, siswa dan para guru ujar Suwardi sudah diminta untuk selalu menggunakan masker. jjr

 

 

Tags: banjarbaruDedy SutoyoISPAKepala Disdik Kota Banjarbaru
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA