
BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan melalui dinas sosial memenuhi kebutuhan air bersih dan air minum kepada ratusan kepala keluarga (KK) di Desa Cahaya Baru, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala (Batola).
Dalam rangka memenuhi kebutuhan air bersih dan air minum warga yang mengalami kesulitan air bersih tersebut, Dinas Sosial Kalsel mengerahkan dua mobil tangki air dan satu mobil water treatmen khusus untuk air minum.
Kabid Penanganan Bencana pada Dinas Sosial Kalsel H Achmadi SSos yang berada di lokasi pendistribusian air bersih dan air minum tersebut mengungkapkan, pihaknya siap membantu kebutuhan air bersih dan air minum masyarakat yang terdampak kekeringan.
Sesuai arahan Paman Birin (sapaan akrab Gubernur Kalsel), pihaknya terus bergerak membantu masyarakat yang mengalami kesulitan air bersih dan air minum akibat dampak kekeringan yang disebabkan El Nino.
“Kita menyiapkan sebanyak 20 ribu liter air bersih dan 5.000 liter air minum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Desa Cahaya Baru kepada 360 KK yang telah dilaporkan mengalami kesulitan air bersih dan air minum,” katanya.
Madi –sapaan akrabnya—menyatakan, masyarakat tidak dipungut biaya alias gratis mengambil air bersih dan air minum tersebut, serta jumlahnya juga tidak dibatasi bagi setiap keluarga di Desa Cahaya Baru.
“Jika air yang didistribusikan ini kurang, maka akan di tambah lagi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terdampak kekeringan di musim kemarau tahun 2023 ini,” ujarnya.
Ia menyebutkan, distribusi air di Desa Cahaya Baru ini adalah untuk kedua kali di Kabupaten Batola. Pada Senin (4/9), pihaknya telah menyalurkan air bersih dan air minum untuk masyarakat di Desa Jejangkit Barat dan Timur untuk 410 KK.
“Kita menyediakan sebanyak 15.000 liter air bersih dan air minum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Desa Jejangkit Barat dan Timur kepada 410 KK yang dilaporkan mengalami kesulitan air bersih dan air minum tersebut,” ucap Madi.
Dalam pendistribusian air bersih, lanjut dia, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan PT Air Minum Bandarmasih dan PT Air Minum Intan Banjar.
Terpisah, salah satu warga Desa Cahaya Baru, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Batola Mursyidi mengungkapkan, masyarakat mengalami kesulitan air bersih sejak Mei lalu, dan puncaknya pada bulan September ini.
Ia mengatakan, selama kesulitan air bersih dan air minum tersebut, masyarakat terpaksa membeli air galon untuk kebutuhan air minum dan memasak. “Kondisi air sungai tidak bisa digunakan untuk memasak dan air minum karena asam,” katanya.
Karena itu, lanjut dia, masyarakat sangat berterima kasih atas bantuan air minum dan air bersih ini.
Ia pun berharap, jika memungkinkan tidak hanya sekali ini namun terus berlanjut, sebab masyarakat memang sangat membutuhkan air untuk memasak dan minum, sedangkan untuk kebutuhan mandi masih menggunakan air sungai. ani