
BATULICIN – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Bumbu Sulhadi mengimbau kepada agar tetap tenang dan jangan panik terkait informasi gempa.
Ia menyebutkan, hingga saat ini wilayah Kabupaten Tanah Bumbu tidak terdampak gempa bumi 7.4 magnitido di Laut Jawa (utara lombol).
“Kepada masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Jika terjadi gempa bumi, yang harus dilakukan adalah menjaga diri tetap tenang atau tidak panik agar dapat bertindak menyelamatkan diri,” katanya.
Ia juga mengimbau masyarakat segera keluar rumah atau menghindari bangunan, serta jangan menggunakan lift, melindungi kepala dengan benda apapun atau berlindung di bawah meja yang kokoh saat terjadi gempa.
Apabila berada di dalam ruangan, maka hindari daerah yang rawan longsor. Berhenti mengemudi, hindari apabila terjadi rekahan tanah, hindari benda yang berpotensi roboh, seperti tiang listrik, pohon dan papan reklame, cari area terbuka dan jauhi pantau untuk menghindari terjadinya potensi tsunami.
“Gempa bumi yang terjadi pada 29 Agustus 2023 sekitar pukul 02.55.32 WIB, memiliki parameter update dengan magnitudo M 7,4 tidak berdampak di Kabupaten Tanah Bumbu dan sekitarnya,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Bumbu Sulhadi, Selasa (29/8).
Ia mengatakan, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,94 derajat LS, 116,57 derajat BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 163 km arah Timur Laut Lombok Utara, NTB pada kedalaman 525 km.
Gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami, dan sejauh ini seluruh wilayah Kabupaten Tanah Bumbu dan sekitarnya masih aman.
Menurutnya, jenis dan mekanisme gempa bumi dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.
Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dalam atau deep focus akibat adanya aktivitas karena slab pull (tarikan extensional Lempeng Australia ke bawah) pengaruh gaya gravitasi.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan kombinasi pergerakan mendatar turun (oblique normal).
Dampak gempa bumi ini dirasakan di Wilayah Kuta dengan skala intensitas V MMI, atau getaran dirasakan hampir semua penduduk hingga orang banyak terbangun.
Gianyar, Denpasar, Waingapu, Lombok, Sumbawa VI MMI bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Karangkates III-IV MMI bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, Banjarmasin, Kuta Selatan, Tabanan III MMI getaran dirasakan nyata dalam rumah terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu,
Trenggalek II-III MMI getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
“BMKG juga merelease telah terjadi gempa bumi susulan hingga pukul 03.22 WIB dengan Magnitudo M6,1 dam M6,5,” jelas Sulhadi.
Sementara, warga RT 02 Kompleks Sabar Subur, Desa Plajau Mulia, Kecamatan Simpang Empat, Hidayati menyebutkan jika ia tak merasakan gempa bumi yang dimaksud.
“Saya biasa bangun pagi sekitar 03.30 Wita untuk memasak buat keperluan jual nasi kuning, hingga pukul 06.00 Wita tidak ada merasakan getaran gempa seperti yang diberitakan,” katanya.
Ia mengatakan, para warga pun tetap melakukan aktivitas seperti biasanya. “Kami lakukan seperti biasa karena dampaknya tidak terasa, serta tidak mempengaruhi kegiatan sehari-hari,” pungkasnya. alf/ant