BANJARMASIN – Tim Dosen untuk pengabdian masyarakat dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Kalimantan Selatan (Kalsel) mengembangkan dan melatih kemampuan serta tata cara teknik berdebat bagi kalangan pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Banjarmasin.
Tim pengabdian tersebut berasal dari Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Prodi PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) ULM, yakni Ahsani Taqwiem MPd, Lita Luthfiyanti MPd, serta dibantu tiga mahasiswa, yakni Dinda Ayu Nurkamila, Ahmad Zainul Abidin dan Uswayun Hasanah.
“Kemampuan berdebat tidak hanya untuk kompetisi saja, tetapi juga untuk mengkritisi dan mencermati fenomena di masyarakat maupun pemerintahan,” kata Ketua Tim Pengabdian Dosen Ahsani Taqwiem di Banjarmasin, Sabtu.
Ahsani menyebutkan untuk memiliki kemampuan tersebut, harus terampil berbicara spontan, cepat, tanggap dan kritis melalui latihan yang dilakukan secara bertahap dan berkala.
“Ilmu debat ini untuk menumbuhkan rasa keingintahuan kita mengkaji informasi guna menyuarakan ide dan gagasan,” ucapnya.
Dia mengungkapkan ada dua hal yang perlu dikuasi seseorang ketika berdebat yaitu kemampuan menyampaikan argumentasi dan mempertahankan pendapat yang dikemukakan dengan cara menggali lebih dalam sudut pandang topik pembahasan.
Ia menuturkan dalam ilmu debat khususnya kategori berkelompok atau tim, antar anggota harus memiliki kerja sama dan strategi agar alur perdebatan tetap sesuai dan tidak meleset dari topik yang dibahas.
Menurutnya, teknik debat tersebut perlu diberikan bagi kalangan pelajar yang memiliki potensi mengikuti perlombaan dari tingkat sekolah, kabupaten kota, provinsi, nasional bahkan hingga level internasional.
Sementara, pemateri kegiatan Dinda Ayu Nurkamila menyebutkan dalam berdebat tidak hanya memusatkan pada argumentasi sendiri, tetapi perlu mencermati kelemahan dari sudut pandang pihak lawan agar dapat dikritisi berdasarkan data yang valid.
Dia mengatakan pelatihan tersebut bertujuan menumbuhkan kepercayaan diri para siswa, sebab beberapa diantaranya tidak memiliki minat dan ketertarikan dikarenakan kurang percaya diri berbicara di hadapan publik, tidak mampu berpikir secara kritis, dan berbagai alasan lain.
“Kita berikan strategi dan trik bagi para siswa untuk memenangkan debat,” ujar Dinda. ant