BANJARMASIN – Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Kalimantan Selatan, Syafriadi mengungkapkan bahwa hingga 31 Juli 2023, penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di Kalsel mencapai Rp2,54 triliun.
“Kondisi realisasi penyaluran KUR yang mencapai Rp2,54 triliun dari pagu sebesar Rp6,57 triliun tersebut mendudukkan Kalsel berada pada posisi tertinggi keempat besar nasional,” ujarnya pada media briefing realisasi APBN di Kalsel, di Banjarmasin, Rabu (23/8).
Menurut Syafriadi, penyaluran KUR di Kalsel yang mencapai Rp2,54 triliun tersebut telah menyentuh sebanyak 43 ribu debitur dan Kota Banjarmasin sebagai pusat perdagangan menjadi penyalur tertinggi mencapai Rp633,83 miliar kepada 8.721 debitur.
Sektor perdagangan, kata Syafriadi, mendominasi penyaluran KUR di Kalsel mencapai Rp1,17 triliun untuk 18.684 debitur, disusul oleh sektor pertanian pada posisi kedua dengan nominal Rp797,54 miliar kepada 16.281 debitur.
Namun demikian, katanya, pihaknya masih harus mendorong penyaluran kredit usaha mikro (UMi), karena di Kalsel penyalurannya hingga 31 Juli 2023 mencapai Rp35,06 miliar dan telah menjangkau 8.407 debitur.
Penyaluran UMi tertinggi berada di Kota Banjarmasin, yaitu
sebesar Rp7,86 miliar kepada 1.838 debitur. Sektor perdagangan mendominasi penyaluran UMi di Kalimantan Selatan, yaitu sebesar Rp32,90 miliar kepada 7.866 debitur.
Dia menjelaskan, penyaluran kredit untuk usaha mikro di Kalsel yang berkisar Rp1 juta hingga Rp20 juta tersebut dan terealisasi Rp35,06 miliar, kini Kalsel berada pada posisi ke-20 secara nasional.
“Kita terus mendorong pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk memanfaatkan kredit yang diseduakan pemerintah tanpa agunan tersebut melalui lembaga keuangan non perbankan tersebut agar mereka tidak meminjam kepada rentenir,” katanya.
Apabila dibandingkan secara regional Kalimantan, kata Syafriadi, penyaluran pembiayaan UMi di Kalimantan
Selatan merupakan yang tertinggi dengan kontribusi sebesar 38,12 persen, disusul Kaltim 28,44 persen, Kalbar 19,78 persen, Kalteng 7,81 persen dan Kaltara 5,85 persen.
Terkait penyaluran KUR dan UMi di Kalsel melalui skema pembiayaan syariah, kontribusi penyaluran KUR pada Bank Syariah sebesar 6,05 persen, sedangkan pembiayaan UMi dengan Akad