
BANJARMASIN – Penganiayaan melibatkan dua orang pelajar SMA Favorit di Banjarmasin hingga tiga minggu terakhir sejak insiden belum ada kata sepakat dan mufakat kearah diversi, Rabu (23/8).
Sebagai pengingat diversi adalah pengalihan penyelesaian perkara anak dari peradilan pidana ke proses luar peradilan pidana. Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, Kompol Thomas Afrian membenarkan belum ada kata sepakat dan mufakat kearah diversi. “Gagal diversi di Polresta Banrjarmasin, diversi bakal dilakukan di Kejaksaan Negeri Banjarmasin,” ucap Kompol Thomas Afrian, kepada awak media.
Menurutnya, sudah dilaksanakan kegiatan diversi di Polresta Banjarmasin, Rabu (21/8) sekitar pukul 10.00 Wita diikuti BAPAS, UPTD PPA, Dinas Sosial Kota Banjarmasin, orang tua dari ABH, kuasa hukum ABH dan perwakilan dari keluarga korban.
Untuk kasusnya sendiri dari para pihak stakeholder, pihak sekolah SMA di Banjarmasin (TKP), berharap tercapainya upaya diversi.
Pihak BAPAS, UPTD PPA, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Banjarmasin, pihak sekolah dan keluarga ABH. “Pihak keluarga korban melalui penasehat hukumnya menginginkan melanjutkan ke tingkat selanjutnya,” jelasnya.
Ditambhakannya, diversi tidak boleh ada pemaksaan. “Kita harus mencapai mufakat dengan demikian tidak tercapai mufakat untuk tujuan dari diversi,” beber Kasat Reskrim.
Karena diversi tidak ada titik temu di Polresta Banjarmasin, maka perkara ini secepatnya nanti dikirim ke Jaksa Penuntut Umum (JPU), di Kejaksaan Negeri Banjarmasin. Disana dipastikan juga dilaksanakan diversi.
Untuk ABH sendiri dalam kondisi sehat, keluarga korban menolak dan untuk alasan polisi belum bisa menggali. Dikarenakan perwakilan dari pihak keluarga korban ingin melanjutkan ke tahapan selanjutnya.
Namun demikian, dari penyidik tetap berharap nanti saat pelaksanaan diversi, ditahapan berikutnya juga tercapai, karena kenapa, ABH maupun korban masih memiliki cita-cita dan masa depan.
“Itu yang diutamakan dan mereka juga harus segera mudah mudahan cepat selesai mereka juga bisa mengenyam pendidikan lagi dan kita semua bisa mengambil hikmah dari peristiwa yang tidak diharapkan. Ya seperti ini,” tutur Kasat Reskrim.
Para orang tua kedua belah pihak juga berharap bisa tercapai diversi, besar sekali harapan agar bisa tercapai upaya diversi. Begitu juga disampaikan dari pihak sekolah cepat selesai permasalahan ini yang melibatkan anak dibawah umur. sam/ani