BANJARMASIN – Indonesia Menuju 2045, Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) menggelar workshop dengan tema “Penyiapan Pengelolaan Air Limbah Domestik Bagi BUMD Air Minum”, di salah satu hotel Banjarmasin, Senin (21/8).
Workshop yang dibuka Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina, menghadirkan para Direktur PTAM dan PAL se Indonesia, termasuk Direktur PTAM Bandarmasih Muhammad Ahdiat dan Direktur PALD Banjarmasin, Endang Waryono.
Tenaga Teknis Perpamsi sekaligus nara sumber workshop Perpamsi Pengelolaan Air Limbah, Taufik Subekti menjelaskan, PAM Banjarmasin (Perseroda) dengan pelayanan air minumnya hampir 100 persen menjadi contoh bagi kota lain di Indonesia dengan pelayanan primanya. Kemudian untuk Pengelolaan Air Limbah (PAL) yang sudah menjadi BUMD hanya Banjarmasin dan Jakarta.
“Makanya kami mendorong Banjarmasin untuk peningkatan sanitasi ini, karena pelayanan sanitasi ini adalah layanan dasar pemerintah kepada masyarakatnya,” ujar Taufik Subekti di sela-sela workshop Perpamsi tersebut.
Ia menjelaskan, menyongsong Indonesia maju tahun 2045 mendatang dimana negara dituntut untuk dalam akses pelayanan air minum dan air limbah yang bagus (aman). Dengan ini perpipaan minimal harusnya 50 persen. Kemudian agar sanitasi aman maka perpipaan sanitasi aman (komunal), septiktank tertutup agar limbah manusia tidak merembes masuk ke air tanah dan bercampur dengan sumber air baku bebas e-coli.
Sementara, Direktur PALD Banjarmasin, Endang Waryono mengatakan, pihaknya telah berupaya untuk memperbanyak lagi jumlah pelanggan PALD Banjarmasin. “Hingga akhir tahun lalu, jumlah pelanggan kami masih berkisar 6000, pelanggan didominasi perubahan baru dan niaga,” ujar Endang.
Pihaknya juga prihatin dengan sumber air baku di kota ini dimana sudah tercampur dengan aliran limbah rumah tangga dan e-coli dari septiktank jenis coblok.
“Kami pun harus mengejar agar layanan kami bisa 100 persen hingga 2045, dan sejauh ini terus melakukan sosialisasi ke masyarakat,” katanya optimis. via